Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Penjemputan R (24), istri terduga teroris Nur Solihin (NS) di RT 008, RW 010 Kampung Griyan, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo yang dilakukan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri membuat keluarganya kaget.
Keluarganya tersebut tidak mengira kalau Nur Solihin terlibat dalam jaringan teroris.
Hal itu disampaikan Kakak kandung R, Yulianto, usai menyaksikan adiknya dijemput Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di rumahnya, Minggu (11/12/2016).
"Kami (keluarga) merasa kaget tiba-tiba datang banyak polisi ke rumah dan membawa adik saya bersama anaknya," katanya.
Yulianto baru mengetahui terkait penggeledahan dan penjemputan adiknya setelah seorang anggota polisi bercerita kepadanya. R dijemput saat sedang menggendong anaknya.
"Katanya Nur Solihin (suami adiknya) terlibat jaringan teroris dan sudah tertangkap," terangnya.
Dia mengatakan, Nur Solihin menikah dengan adiknya tersebut pada saat masih kuliah sekitar dua tahun lalu.
Nur Solihin dan R telah dikarunia seorang putra yang masih berumur sekitar tujuh bulan.
"Nur Solihin orangnya itu tertutup dan jarang bergaul, jadi kami tidak tahu menahu kalau dia terlibat jaringan teroris," terangnya.
Pada saat penjemputan itu, kata Yulianto, adiknya yang merupakan istri terduga teroris dalam kondisi syok karena selama ini tidak tahu apa yang dilakukan suaminya.
"Karena adik saya tidak tahu menahu tingkah laku suaminya," jelas dia.