News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2016

Sejumlah Jalan Rusak, Gubernur Ganjar: Pokoknya Harus Ditambal

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak di sela kunjungan kerja ke Banjarnegara, Rabu (12/10/2016). Ia marah besar menemukan jalan berlubang di jalan provinsi tepatnya di Dusun Buratan, Desa Kesenet, Kecamatan Banjarmangu. TRIBUN JATENG/M NUR HUDA

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjelang libur Natal dan tahun baru Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan petugas Dinas Bina Marga intens patroli jalan rusak.

Terutama di daerah-daerah yang kondisi jalannya rusak parah. Terlebih cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang terjadi belakangan menggerus permukaan aspal.

Ia menerima laporan sejumlah jalan provinsi rusak parah meliputi jalur Yogyakarta-Purworejo, Kebumen-Banyumas-Wangon, Banyumas-Ajibarang-Bumiayu, dan Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas.

Perbaikan jalan di semua ruas itu harus segara dilakukan meski hanya berupa tambal sulam. Ganjar tak ingin kondisi jalan rusak justru membahayakan pengendara.

"Mesti beres! Kalau tambalannya tidak kuat, ya, ditambal terus. Pokoknya Natal sampai tahun baru, piye carane pokoke (gimana caranya) ditambal terus," tegas Gubernur, Rabu (14/12/2016).

Sehari sebelumnya saat memimpin rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dalam Persiapan Natal dan Tahun Baru di ruang rapat lantai II kantor Gubernur, Ganjar menegaskan bahwa kondisi cuaca buruk menyebabkan banyak jalan rusak.

Dinas Bina Marga dan Balai Besar Jalan Nasional harus terus berpatroli.

"Pengamat jalannya disuruh membuat laporan. Kita menghadapi cuaca yang luar biasa ekstrem. Jadi aspal memang kalah dari air," tutur dia.

Ganjar juga meminta Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Jateng segera menyiapkan desain manajemen lalu lintas. Terutama di titik-titik rawan macet semisal pasar tumpah, putaram, pom bensin, dan rumah ibadah.

"Pakai kecanggihan teknologi informasi. Kalau tidak salah, Telkom sudah pernah memberi dorongan itu," imbuh politikus PDI Perjuangan ini.

Jalur alternatif yang akan digunakan, lanjut Ganjar, harus segera ditentukan. Pemprov Jateng bisa bekerjasama dengan Dinas Bina Marga pemerintah kabupaten atau kota.

Adapun kepolisian bisa membantu pengalihan arus ketika mulai terjadi penumpukan kendaraan.

"Di tiap kabupaten atau kota, lebih awal kita tentukan jalur-jalur mana yang mesti kita bereskan. Satpol PP mungkin bisa mem-back up titik-titik itu, termasuk koordinasi di kabupaten atau kota," imbuh dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini