Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli
TRIBUNNNEWS.COM, PONTIANAK - Warga Jalan H Abu Naim, Tanjug Raya I, Murjani membenarkan bahwa anaknya bernama Wulan Rizka (16) menjadi korban tindak kejahatan di Jl Abdurahman Saleh pada Rabu (14/12/2016) sekitar pukul 20.00 WIB.
Ia bersyukur anaknya dalam kondisi selamat , dan tidak mengalami tindak kekerasan.
Meski demikian satu unit motor jenis Honda Vario warna merah KB 2745 NW, raib dilarikan pelaku, beserta satu handphone dan helm.
"Anak saya tidak kenapa-kenapa. Cuma diturunkan begitu saja sama pelaku," ungkap Murjani kepada Tribun saat di jumpai dikediamanya, Kamis (15/12/2016).
Namun pasca kejadian itu, anaknya yang masih duduk dibangku kelas dua SMA, masih mengalami trauma atas insiden tersebut.
"Kadang makan tidak mau. Sekolah pun belum mau. Untung dia sudah ulangan," ungkapnya.
Dikatakanya memang kejadian tersebut bermula dari anaknya yang kuliah di FKIP Untan, meminta jemput.
Masuk kuliah pukul 14.00 WIB dan pulang pukul 20.00WIB. Anaknya tersebut sms minta jemput.
Namun kebetulan adiknya yaitu Rizka ingin keluar membeli pulsa.
Jadi anaknya tersebut sekalian menjemput kakaknya di kampus FKIP Untan.
Sesampainya di kampus FKIP Untan, anaknya tersebut masih sempat menelpon bapaknya, dan mengatakan di depan kampus kakaknya tersebut dalam keadaan sepi.
"Kata anak saya, tidak ada orang satupun. Sepi. Memang pas-pas waktu acara sepak bola Indonesia main itulah,"Ujarnya.
Pada saat selesai menelpon itulah, menurut anaknya, tiba-tiba datang seorang perempuan tidak dikenal menghampiri anaknya tersebut.
Perempuan tersebut kemudian meminta tolong, untuk diantar menemui dosen.
Perempuan yang merupakan pelaku beralasan motornya mogok, dan mau minta tolong untuk ambil tugas.
"Nah itulah anak saya tidak ada sepatah katapun,mengangguk lalu ngantar, bonceng perempuan itu. Seperti kenak hipnotis. Tak ada kata nolak pun seperti tidak bisa," ungkapnya.
Kemudian sesampainya sekitar di depan Fakultas Teknik Untan, sosok perempuan tersebut, minta berhenti supaya gantian bawa motor, dengan alasan korban tidak tahu alamat tujuan.
"Disitu berubah. Anak saya dibelakang, pelaku di depan bawa motor," ungkapnya.
Keduanya kemudian menuju Jl Abdurahman Saleh. Kemudian masuk ke Gg Panorama. Disitu memang suasana sepi.
Sampai di ujung jalan, walaupun Gang tersebut tembus, pelaku minta korban turun.
Alasanya mau memutar sepeda motor, padahal jalan tersebut masih cukup untuk memutar.
Pelaku tidak berhenti dan meninggalkan begitu saja korban.
"Pada saat itu anak saya seakan masih belum sadar," ungkapnya.
Tak lama anaknya turun, baru sadar dan sempat berlari mengejar pelaku.
Dan pelaku sudah jauh memacu motornya.
Saat ditinggal di Gg tersebut, anaknya binggung karena rumah warga sepi.
Namun anaknya berinisiatif mengguncang pagar rumah warga.
Barulah kemudian ada warga keluar dan menolong korban .
"Anak saya nangis, baru lah kemudian cerita, bahwa sepeda motornya dibawa lari perempuan," ungkapnya.