Hingga kemarin, perbaikan jembatan masih dilakukan sampai tiga bulan ke depan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpu-Pera) Basuki Hadimuljono sempat meninjau lokasi jembatan kemarin.
Basuki menjelaskan pengamatan Kemenpu-Pera terhadap jembatan ada pergerakkan tanah di pondasi jembatan sepanjang 53 cm di pilar nomor 2 (P2) ke arah Bandung dan ke arah Jakarta di bagian bawah dan atas. Hasil kajian menyebutkan batas toleransi pergeseran jembatan di angka 50 cm hingga 71 cm.
"Nah ini (pergeserannya) masih di angka 53 cm jadi masih terbilang aman. Sekarang yang dilakukan itu pertahankan agar jangan bergerak terus dengan menghentikan pergeseran lewat boredpile di pilar jembatan nomor 2 (P2) dengan kedalaman 40 meter hingga 50 meter karena fondasi yang ditanam ke tanah mencapai 33 meter hingga 40 meter," ujar Basuki.
Penanganan melalui borepiled ditambahkan Direktur Jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga Heddy Rahadian saat mendampingi Basuki merupakan penanganan yang sifatnya permanen dan baru akan dilakukan pada 3 Januari 2017 di P2 dan P1.
"Untuk penanganan pada titik yang retak sedang dilakukan grouting. Lalu untuk penanganan awal dan sementara melalui wrapping menggunakan material carbon fiber reinforced polymer (CFRP) pada titik-titik kerusakan yang diprioritaskan untuk mencegah keretakan semakin besar pada pilar jembatan," kata Heddy.
Karena keretakkan yang mengakibatkan pergeseran di P2 ini berpengaruh pada pilar jembatan yang lain, kementerian juga akan melakukan pengeboran (core box) di P0, P1, P2 dan P3.
"Lalu pemasangan inclinometer dan tiltmeter untuk mengetahui laju pergerakkan dan deformasi lapisan tanah di sekitar Jembatan Cisomang," kata Heddy.
Polisi jugai telah melakukan pengalihan arus untuk kendaraan jenis truk dan bus dari jalur Tol Cipularang via jalur lama Purwakarta-Bandung.
"Jembatan ini aman untuk kendaraan pribadi. Untuk pengaturan lalu lintas ikut ketentuan tidak berhenti di jembatan," ujar Menteri kembali menambahkan.
Ia menyebut kemampuan jembatan menahan beban seberat 45 ton.
"Karena kondisi jembatan saat ini, truk sudah tidak boleh melalui jembatan ini," ujar Basuki. (tribun jabar/mega nugraha)