Laporan Wartawan I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Penggusuran lahan sengketa antara warga Kampung Bugis sudah berlangsung kemarin, Selasa (3/1/2017).
Penggusuran menyisakan tangis bagi 36 KK yang tinggal puluhan tahun di lahan sekitar hampir 1 Hektare tersebut.
Kini warga yang terketuk hatinya pun berdatangan untuk memberikan bantuan.
Seperti halnya siswa SMA yang datang sore ini di Lapangan tempat warga Kampung Bugis tinggal untuk sementara waktu.
Mereka membawa beras dan uang untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan uluran tangan tersebut.
Masih mengenakan pakaian sekolah, mereka pun menyempatkan memberikan bantuan itu karena, salah satu warga merupakan rekan menimba ilmu.
"Kami memberikan beras dan uang. Karena ada teman yang kena gusur," jelas salah seorang siswi yang tidak sempat menyebut namanya karena butu-buru masuk sekolah.
Mereka mengaku siswa dan siswi dari SMK PGRI II Denpasar.
Mereka terketuk hatinya karena merasa bahwa temannya sedang dirundung duka.
Kepala Lingkungan Kampung Bugis Mohadi mengaku jika memang warga membutuhkan bantuan berupa MCK, Air bersih dan juga tenda untuk tinggal sementara.
Hanya saja, yang menjadi pertanyaan dan warga membutuhkan solusi ialah sampai kapan harus tinggal seperti ini.
"Yang jadi pikiran kami, sampai kapan. Dan bagaimana kelanjutan nasib kami," jelasnya. (ang)