News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bupati Batang Sebut Tidak Ada Satu Pejabat yang Dilantik Menyuapnya

Penulis: Muh Radlis
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Ratusan pejabat mulai dari eselon IV hingga eselon II telah dilantik oleh Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo beberapa waktu lalu.

Pelantikan ini hampir bersamaan dengan operasi tangkap tangan Bupati Klaten yang dilakukan oleh KPK terkait mutasi jabatan seiring diberlakukannya Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 2017.

Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, kepada Tribun Jateng mengatakan, karena komitmen anti korupsi telah diterapkan sejak awal dia memimpin Kabupaten Batang, tak ada satu pun pejabat yang dilantik mencoba memberikan suap.

"Sebenarnya komitmen anti korupsi itu bukan prestasi. Tapi setiap pemimpin memang harus menjalankan itu, itu sudah kewajiban. Sejak saya memimpin Batang, saya tekankan ke bawahan bahwa kewajiban pokok semua aparatur sipil negara adalah menghindari praktik KKN. Itu wajib, bukan inovasi," kata Yoyok.

Dia pun menjamin pelantikan ratusan pejabat Pemkab Batang yang baru saja dilantik itu bersih dari praktik suap.

"Saya ini sebentar lagi melepaskan jabatan Bupati, saya tidak ada kepentingan sedikitpun. Jadi ya saya pertegas saja, tidak ada satupun berusaha menyuap," katanya.

Hal itu dibenarkan oleh beberapa pejabat Pemkab Batang yang ditemui Tribun Jateng.

Asisten I Pemkab Batang, Retno Dwi Irianto, mengatakan, saat ini ketika menyebut Kabupaten Batang, maka orang akan langsung membayangkan birokrasi bersih.

"Sejak dipimpin Pak Yoyok, yang paling utama digagas adalah birokrasi bersih anti korupsi. Insya allah kedepan akan tetap seperti ini malah lebih bagus lagi," katanya.

Proses pembentukan birokrasi bersih ini diajui Retno memang tidak gampang.

Awal diterapkannya hal itu, satu dua orang pejabat memang ada yang sepertinya berat melaksanakan.

Tapi perlahan semuanya bisa menerima dan bahkan malah menjadi pakem dalam menjalankan tugas sehari hari.

"Ada satu dua pejabat yang awalnya merasa berat, wah abot iki. Tapi perlahan semuanya menjalankan dan sekarang sudah jadi pakem utama," katanya.

Ari Yudianto, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, menceritakan ada cerita menarik saat dia mencapai target pelaksanaan program yang telah ditetapkan oleh Pemkab Batang.

Dia diberikan "hadiah" oleh Bupati Yoyok.

"Hadiahnya bukan uang, saat satuan kerja yang saya pimpin bisa memenuhi target yang telah ditetapkan, pak bupati kasih hadiah liburan," kata Ari.

Ari menceritakan, saat itu dia dipanggil langsung oleh Bupati Yoyok lalu diperintahkan untuk liburan.

"Bapak Bupati bilang, silahkan liburan. Ajak semua bawahan, tapi waktunya diatur agar pelayanan tidak terganggu," katanya.

Hadiah yang diberikan itu menurut Ari jauh lebih berarti ketimbang diberikan reward berupa uang atau barang.

Baginya, tanpa diberi hadiah pun menjalankan program sudah menjadi tugas utamanya.

"Kami tidak butuh diberikan hadiah berupa uang atau yang lain. Diperintah liburan sebagai bentuk penghargaan dari Bupati itu sudah jauh lebih dari cukup bagi kami. Itu bentuk penghargaan bupati," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini