News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belum Ada Klien RBM Bumi Khatulistiwa yang Mengonsumsi Tembakau Gorilla

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tembakau cap Gorila

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Ketua Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat (RBM) Bumi Khatulistiwa, M Zaini Yahya menegaskan, pihaknya belum menemukan adanya klien yang ditangani sebagai pengguna dari Tembakau Gorilla.

"Sampai saat ini belum ada yang datang ke sini atau laporan ke kami ada mengkonsumsi Tembakau Gorilla. Yang pernah kami tangani pengguna lem, sabu, ganja, putaw, aprazolam (obat penenang), komix," ungkapnya, Senin (9/1/2017).

Zaini menjelaskan, pihaknya hanya berfokus memberikan penjangkauan, pembinaan dan pendampingan bagi korban NAPZA yang direhabilitasi.

"Kami hanya sebatas memonitor perkembangan Narkotika yang baru-baru ini diungkap BNN. Tugas kami hanya memberikan bantuan rehabilitasi bagi korban penyalahguna NAPZA," jelasnya.

Sejak tahun 2013 hingga Agustus 2016, RBM Bumi Khatulistiwa telah menangani sebanyak 241 klien yang menjalani rawat inap. Dengan rincian, laki-laki sebanyak 213 orang dan perempuan sebanyak 28 orang.

"Klien kami yang rawat jalan sebanyak 313 klien dengan rincian laki-laki sebanyak 220 dan perempuan 93 orang," paparnya.

Klien-klien yang ditangani untuk direhabilitasi di RBM Bumi Khatulistiwa, berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Kalbar.

"Bahkan sebagian ada yang dari luar Kalbar, seperti Aceh, Samarinda dan Kepulauan Natuna. Mereka datang ke sini untuk direhabilitasi," urainya.

Zaini mengkhawatirkan, meningkatnya pengguna narkotika jenis sabu-sabu di wilayah Kalbar. Dalam beberapa tahun terakhir, produk-produk Amphetamine Type Stimulan (ATS) terlihat meningkat masuk ke wilayah Kalbar.

"Hampir semua saat ini banyak korban yang mengkonsumsi sabu-sabu, terlihat sekali sangat masiv, karena barang ini mudah diperoleh, dari kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja hingga swasta, semua mudah mendapatkan," tegasnya.

Untuk itu Zaini mengharapkan peningkatan kerja sama instansi-instansi terkait, dalam pemberantasan narkotika ini. Termasuk keterlibatan aktif di lembaga pendidikan. Karena saat ini, usia pelajar menjadi sasaran empuk narkoba.

"Kepada warga, kami harap tidak segan untuk menginformasikan jika ada keluarga ataupun warganya yang terindikasi sebagai pengguna narkoba. Agar segera dapat kembali dipulihkan melalui rehabilitasi," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini