News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suap Bupati Klaten

Bupati Klaten Ditangkap, Gaji Belum Cair, Para PNS pun Terpaksa Ngutang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap oleh KPK, Bupati Klaten Sri Hartini akhirnya digelandang ke rumah tahanan. Penahanan Sri Hartini dilakukan setelah menjalani pemeriksaan kurang lebih 21 jam.

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Klaten mulai resah. Memasuki pekan kedua bulan Januari 2017, pembayaran gaji mereka belum juga menunjukkan kepastian.

Keterlambatan gaji PNS akibat batalnya pelantikan pejabat baru yang semestinya pada 30 Desember 2016 lalu, menyusul penangkapan Bupati Klaten Sri Hartini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kondisi ini menyebabkan kerja organisasi pemerintahan mendek hampir di semua sektor yang berhubungan dengan kebijakan dan realisasi APBD 2017, termasuk pembayaran gaji PNS.

Sejumlah PNS pun mencari pinjaman sembari menunggu pencairan gaji bulan Januari, untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

Seperti yang dilakukan salah satu staf di Pemkab Klaten, Handaya.

Ia mengaku terpaksa mengambil pinjaman untuk membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) anaknya yang sedang berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang.

"Bulan ini harus membayar SPP dan kebutuhan lainnya seperti membayar biaya indekos, sementara kami belum tahu kapan gaji bulan ini cair," katanya saat berbincang dengan Tribun Jogja (Tribunnews.com Network), Senin (9/1/2017).

Menurutnya waktu pembayaran SPP kuliah putrinya terakhir pertengahan bulan ini, memaksanya untuk berutang dan rencananya akan dilunasi saat gaji cair.

"Terpaksa pinjam saudara dulu, kalau tidak terlambat (pembayaran gaji) ya tidak perlu utang," katanya.

Sejumlah PNS lain juga berutang di kantin di lingkungan Pemkab Klaten untuk makan siang karena persoalan serupa.

Mereka mengaku cadangan dana yang dimiliki digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Seperti yang diakui staf Pemkab Klaten lainnya, Dwi.

"Untuk makan ya utang dulu di kantin, kalau sudah gajian dibayar, biasanya tidak seperti ini, telatnya (pembayaran gaji) sudah lebih dari sepekan," ujarnya.

Ia menyatakan keterlambatan pembayaran gaji cukup menyusahkan karena sejumlah kebutuhan seperti pembayaran cicilan rumah harus dibayar tepat waktu.

"Untuk memenuhinya ya memaksimalkan penghasilan tambahan, tapi juga tidak bisa diandalkan karena job sedang tidak ramai," kata PNS yang mengambil sambilan sebagai juru foto itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini