TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Pemulangan jenazah Gusti Bagus Susila Sana (28) dari Jepang ke Bali akhirnya menemui titik terang.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo akan segera memulangkan jenazah Bagus setelah proses administrasinya selesai.
"KBRI Tokyo memiliki standar dan prosedur tetap dalam upaya perlindungan WNI di Jepang, termasuk dengan pemulangan jenazah. Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk keluarga dan komunitas warga Bali di Tokyo," tulis Minister Counsellor KBRI Tokyo, Bob Tobing, dalam rilisnya kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network), Selasa (10/1/2017) kemarin.
Bagus Susila meninggal di Ibaraki, Jepang, Jumat (6/1/2017), akibat serangan jantung.
Pria lajang ini telah bekerja di Jepang sejak 2011 dan berstatus pekerja tak resmi alias ilegal dalam setahun terakhir.
Baca: Empat Tahun Tak Pulang ke Desa Gitgit Buleleng, Gusti Bagus Meninggal di Jepang
Setelah mendapatkan kontak dari Kepolisian Kota Hokota di Ibaraki tentang kematian Bagus Susila, KBRI Tokyo langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait yaitu aparat kepolisian setempat, rumah sakit, serta komunikasi intensif dengan pihak keluarga di Desa Gitgit, Buleleng, juga dengan rekan-rekan almarhum di Ibaraki.
Saat ini jenazah Bagus Susila masih berada di ruang penyimpanan jenazah di kepolisian Hokota dan masih menunggu penerbitan surat keterangan kematian dari pihak rumah sakit setempat.
Diperkirakan awal pekan depan atau segera setelah semua proses administrasi selesai, jenazah akan dipulangkan ke Bali.
"KBRI Tokyo terus berupaya melakukan hal yang terbaik untuk perlindungan WNI di Jepang dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan otoritas terkait," lanjut Bob.
Selama tahun 2016 silam, KBRI Tokyo disebutkan telah memfasilitasi pemulangan 17 jenazah WNI ke Indonesia.
Proses pemulangan jenazah di Jepang dapat memakan waktu sekitar sepekan atau lebih tergantung pada kelengkapan dokumen yang dibutuhkan serta memerlukan biaya yang cukup besar.
Putu Leong Suantara, warga Bali yang tinggal di Jepang, juga mengatakan bahwa KBRI Tokyo telah banyak membantu untuk pengurusan administrasi pemulangan jenazah Bagus Susila ke Bali.
Namun semua menyadari bahwa proses pemulangan itu tidak mudah, karena adanya prosedur di Jepang yang harus dipatuhi bersama.
"Pihak KBRI telah membantu banyak dan perwakilannya sudah ikut serta membahas dan menyumbang dana untuk biaya pemulangan," katanya melalui chat facebook, Selasa (10/1/2017).
Menurut Putu Leong, sulitnya proses pemulangan jenazah Bagus Susila karena berstatus pekerja ilegal.
Kasus ini dapat menjadi pembelajaran bersama buat krama Bali.
Ia berharap semua pekerja dari Bali yang bekerja atau akan bekerja di Jepang agar tetap mengikuti regulasi yang berlaku, terutama dengan menjadi pekerja yang resmi.
Menurutnya, pekerja resmi akan ditanggung asuransi dan ketika terjadi kasus kematian prosesnya akan lebih mudah.
"Ini sebagai bentuk pembelajaran untuk kita semua bahwa dimana pun kita tinggal atau bekerja harus mengikuti aturan yang berlaku. Karena orang-orang yang bekerja di Jepang semuanya bayar asuransi dan pajak. Jadi bila terjadi hal-hal seperti ini semua biaya sudah ditanggung asuransi dan pajak, pastinya juga di-cover dari pemerintah Jepang," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, (BP3TKI) Denpasar, Ilham Achmad, juga telah mendapatkan informasi dari KBRI Tokyo soal rencana pemulangan jenazah Bagus Susila.
Menurutnya, jenazah diperkirakan akan dikirim pada 17 atau 18 Januari 2017.
Baca: Sebelum Meninggal, Gusti Bagus Bilang Kelelahan, Sedikit Lagi akan Pulang ke Bali
Ilham mengaku setelah mendengar kematian Bagus Susila dari Tribun Bali, Senin (9/1/2017), pihaknya langsung menghubungi KBRI Tokyo.
Diketahui kemudian Bagus Susila adalah peserta magang asal Buleleng yang telah overstay di Jepang, dengan nomor paspor A 2920088.
"Setelah berkomunikasi dengan Bapak Mario sebagai atase Ketenagakerjaan KBRI Tokyo, diinformasikan bahwa pengiriman jenazah diperkirakan antara tanggal 17 atau 18 Januari 2017 ke Airport Ngurah Rai, Bali. Saya juga sudah membuat laporan ini dan saya kirim ke Gubernur Bali (Made Mangku Pastika) tadi pagi," ujar Ilham di kantornya di Denpasar, Selasa (10/1/2017) sore.
Setelah sampai di Bandara Ngurah Rai, pihak BP3TKI Denpasar akan memfasilitasi ambulans untuk membawa jenazah Bagus Susila ke Buleleng.
"Nanti kita serahkan kepada Disnaker Buleleng dan keluarga karena Disnaker Buleleng yang memberangkatkan," katanya.