News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Turis Jerman Sempat Kabarkan Terjebak Cuaca Buruk di Laut

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lina Kall turis asal Jerman dan Yvan Ghislain Nico asal Belgia yang diduga hilang di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

TRIBUNNEWS.COM, ACEH  - Lina Kall, turis asal Jerman sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada keluarganya di Berlin, sebelum dinyatakan hilang di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil.

Pesan itu berisi ucapan selamat ulang tahun kepada saudaranya dan  mengabarkan terjebak cuaca buruk di tengah laut.

Pesan singkat itu dikirim pada 12 Desember 2016, enam hari setelah keluar dari penginapan Lae Kombih di Desa Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak bersama pasanganya Yvan Ghislain Nico Meers asal Belgia.

Lina mengatakan sedang berada di pulau yang ada di tengah Samudra Hindia, naik kayak (boat) dan dalam kondisi terjebak akibat cuaca buruk.

Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Satgas Search And Rescue (SAR) Kepulauan Banyak, Yudistira, Selasa (10/1) kepada Serambi setelah dirinya berkomunikasi dengan keluarga Lina di Berlin.

“Saya berkomunikasi dengan keluarga Lina di Berlin. Lina sempat kirim SMS ucapan ulang tahun pada saudaranya, menyatakan sedang berada di pulau, terjebak cuaca,” kata Yudistira.

Lina juga mengirim pesan kepada saudaranya sampai bertemu 1 Januari 2017 sehingga ketika pada tanggal tersebut belum tiba di Jerman, saudaranya menyampaikan laporan kepada Satgas SAR Kepulauan Banyak melalui Kantor SAR Banda Aceh pada 6 Januari 2017.

“Awalnya kami mengira SMS tersebut berisi pesan emergensi. Setelah dicek ternyata hanya pesan biasa antara saudara,” jelas Yudis.

Menurutnya setelah dilakukan verifikasi dan validasi data, benar bahwa Lina Kall dan Yvan masuk Pulau Banyak pada 5 Desember menginap di Lae Kombih, kemudian esok harinya mereka keluar.

Posisi terakhir diketahui keduanya bertemu warga di Pulau Asok.

“Begitu tanggal 6 Januari dapat telegram dari Basarnas, langsung kita koordinasi serta melakukan pencairan,” kata Yudis.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Lina dan Yvan, pada 5 Desember menginap di losmen Lae Kombih, Desa Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak.

Esoknya keduanya check out dengan menitipkan tas kepada pemilik penginapan Lae Kombih, sambil memberitahukan akan berkemah selama dua pekan.

Tapi tanpa memberitahukan daerah tujuan menggunakan kayak (boat) sewaan.

Kedua turis Eropa itu seharusnya sudah kembali ke Jerman pada 1 Januari namun hingga kemarin tidak diketahui keberadaannya.

Sekretaris Satgas Search And Rescue (SAR) Kepulauan Banyak, Yudistira menyatakan pencarian selama tiga hari sudah dilakukan ke berbagai pulau dengan melibatkan dua tim.

Tim pertama menyisir arah barat, sedangkan tim kedua arah Ujung Sialit, Haloban dan pulau sekitar termasuk berkoordinasi dengan SAR Sibolga, Simeulue, Aceh Selatan. Namun hasilnya nihil.

Tim SAR sudah menghentikan pencaraian korban kemarin, akan tetapi tetap meminta nelayan yang melaut segera melaporkan bila menemukan korban.

“Pencarian sudah dihentikan, memang fokus kami melakukan operasi pencarian data mengumpulkan info yang berkaitan selama tiga hari. Tapi kalau nelayan tetap kami minta saat melaut membantu mencari,” kata Yudis.

Sementara itu, belakangan beredar foto mirip Lina dan Yvan sedang berjalan kaki beriringan di kawasan Rimo, Gunung Meriah.

Akan tetapi setelah foto itu dikonfirmasi kepada keluarga Lina dan mantan istri Yvan, ternyata bukan.

“Foto yang beredar sudah dikonfirmasi pada keluarganya itu bukan. Baik dari ciri fisik maupun pakaian yang biasa digunakan,” kata Yudistira.(de)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini