"Kalau keluar kamar dengan alasan ke kamar mandi kan bisa atau pas nunggu penjaga lewat," kata dia.
Ari mengatakan, dengan adanya peristiwa tersebut pihaknya akan memperketat lagi jam malam, serta menugaskan penjaga keamanan untuk mengecek asrama tiap setengah jam.
Pemilik yayasan Pondok Pesantren Selamat, Slamet Soemadyo menambahkan, pada prinsipnya pihaknya akan menyerahkan kasus tersebut pada pihak yang berwajib.
Slamet mengatakan kematian seseorang bisa kapan saja, tidak bisa direncanakan. Seperti halnya peristiwa perkelahian santri di lingkunganya.
"Ini kan spontanitas tidak direncanakan pertengkaran antara anak dan anak," imbuhnya.
Slamet menegaskan keamanan dan pengawasan pondok sudah maksimal, saat kejadian pelaku mencari tempat yang tidak terpantau.
Seperti diberitakan sebelumnya, seoarang santri bernama Dimas Khilmi, Pelajar kelas XI SMA Pondok Modern Selamat, Warga Dukuh tengah, Desa Batusari, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, ditemukan meninggal dunia di asrama pondok setempat, Kamis (12/1/2017) malam.
Menurut keterangan perwakilan Humas RSUD Suwondo Kendal, Mochamad Wibowo, korban dibawa ke RSUD oleh pihak pondok, Kamis (12/1/2017) sekitar pukul 22.30 WIB.
Saat itu, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban hanya mengalami luka di bagian pelipis," kata Wibowo, Jumat (13/1/2017).
Wibowo menambahkan, pihaknya belum tahu pasti penyebab kematian santri tersebut.
Dari pihak pondok hanya mengatakan bahwa santri tersebut ditemukan sudah dalam kedaan jatuh dari tangga.