Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD Partai Golkar Sulsel, Risman Pasigai, melawan logika Ketua SOKSI Golkar Sulsel Agus Arifin Nu'mang.
Menurut Nu'mang dalam sejarah pencalonan kepala daerah di Sulsel, kader Golkar kerap bertarung satu sama lain entah di tingkat provinsi atau kabupaten atau kota.
Ia mencontohkan di Pilgub Sulsel 2007 dua kader Golkar bertarung yakni Amin Syam-Mansyur Ramli yang berhadapan dengan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang.
Amin saat itu menjabat Ketua DPD I Golkar Sulsel, sementara Syahrul Yasin Limpo juga kader Partai Golkar. Belakangan SYL sudah dicopot sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel.
Tak hanya Pilgub Sulsel 2007, pada Pilgub Sulsel 2002 via DPRD Sulsel, pertarungan kader Golkar terjadi antara Amin Syam-Syahrul YL, Nurdin Halid-Iskandar Mandji dan Aksa Mahmud-Malik Hambali.
Plt Ketua DPD I Golkar Sulsel Nurdin Halid oleh sekelompok orang dijagokan bahkan dijadikan calon tunggal mewakili Golkar di pilgub sulsel mendatang.
"Perlu kami ingatkan bahwa semua kader Golkar haruslah taat pada partai bukan malah menjadi beban politik partai," ujar Risman via WhatsApp, Minggu (15/1/2016).
Ia mengklaim Golkar Sulsel sudah bulat mendukung Nurdin. Pencalonannya sebagai gubernur Sulsel tak ayal mendapat gangguan dari calon lain separtai.
Selain Nu'mang yang kini menjabat Wakil Gubernur Sulsel, kader Golkar yang berniay maju di antaranya Ichsan Yasin Limpo dan Tanribali Lamo.
"Keputusan DPP Golkar, NH adalah calon tunggal pada Pilgub 2018 adalah keputusan tepat," Risman menegaskan.
Ia meminta seluruh kader Golkar yang berniat maju di Pilgub Sulsel 2018 tunduk keputusan partai dengan mendukung Nurdih Halid.