Laporan Wartawan Surya Ahmad Faisol
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Sekretaris Desa Banyoning Laok, Kecamatan Geger, Basid (35), menjadi korban pambacokan ketika seorang diri mengendarai sepeda motor di Jalan Raya/Desa Geger, Sabtu (14/1/2017) malam.
Korban mengalami luka parah di lengan kanan dan dirujuk ke Rumah Sakit Adi Husada.
Pembacokan Sekdes Basid itu meninggalkan segudang pertanyaan di benak warga setempat.
Pasalnya, kondisi politik di Desa Banyoning Laok sempat memanas selama tahapan pemilihan kepala desa (pilkades), Oktober 2016.
Korban pembacokan Basid ketika mendapatkan perawatan medis di IRD RSUD Syamrabu Bangkalan, Sabtu (14/1/2017) malam.
"Pemenang dalam Pilkades Banyoning Laok adalah incumbent, betul kakak korban," ungkap Kapolsek Geger AKP Andi Bahtera kepada SURYA.co.id, Minggu (15/1/2017).
Andi enggan mengaitkan kasus pembacokan Sekdes Basid dengan suasana politik desa karena hingga saat ini, pihaknya masih mendalami kasus pembacokan tersebut.
Sementara korban belum bisa dimintai keterangan karena masih shock.
"Tidak ada saksi di lokasi kejadian. Korban pakai sepeda motor sendirian, dipepet, dan langsung dibacok. Keterangan dari keluarga korban, pelaku menggunakan penutup wajah," jelas mantan KBO Lalu lintas Polres Bangkalan itu.
Ia mengatakan, lokasi pembacokan terjadi di sebuah jalan sepi.
Tentu saja, kejadian tersebut menyulitkan pihak kepolisian dalam pengungkapan.
Korban melarikan diri ke rumah seorang warga, tak jauh dari lokasi kejadian.
"Saksi hanya warga yang menolong namun tidak melihat saat kejadian. Karena itu, saya belum bisa menyimpulkan apa motif dari pembacokan ini. Begal pun di daerah ini tidak pernah terjadi," pungkasnya.
Sebelum dirujuk ke RS Adi Husada Surabaya, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Galis lalu ke RSUD Syamrabu Bangkalan.