Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meminta pada para Kepala Daerah ikut serta mendorong pengembangan obyek wisata alam di daerah masing-masing. Jangan pasrah hanya karena akses menuju lokasi masih sulit.
Menurut Ganjar, saat ini, wisata alam sedang digemari oleh wisatawan. Baik pelaku wisata dalam negeri maupun luar negeri.
Maka, obyek wisata alam, semisal air terjun, pemandangan alam persawahan, pegunungan, dan lainnya agar dikembangkan.
"Sekarang orang lagi seneng piknik tentang alam, dan itu di desa sangat banyak. Hanya butuh sedikit berinovasi untuk mengembangkannya," katanya, Minggu (22/1/2017).
Ia menceritakan, pengalaman Bupati Banyuwangi menjual pariwisata secara online. Ada salah satu pantai yang begitu memesona di sana.
Namun, akses jalannya buruk. Bahkan, tidak ada penginapan di sekitar pantai itu. Maka, sejumlah wisatawan biasanya berkunjung tanpa menginap.
Akhirnya, Bupati mempromosikannya melalui internet. Dan ternyata, yang berminat datang adalah orang-orang mancanegara.
Bahkan, wisatawan asing tersebut bisa tinggal berhari-hari di daerah itu, antara tiga hari sampai satu minggu.
"Tidak ingin ada listrik, tidak ingin TV, nggak pengin sinyal. Mereka bersedia bayar Rp 3 juta menginap semalam."
"Nggak perlu jalan diperbaiki, dibuatkan cottage kecil-kecil dekat pantai. Londo seneng sing alami," ungkap Ganjar.
Politikus PDI Perjuangan itu juga menantang para pegiat wisata di Jateng, untuk mampu mengemas kelemahan obyek wisata alam di tiap daerah untuk memiliki nilai plus di mata wisatawan.
Menurutnya, akses jalan yang sulit dilalui, bisa dikembangkan menjadi wisata terabas atau offroad.
Sehingga untuk menuju obyek wisata, ada tantangan yang harus dilalui. Sembari offroad, mereka bisa menikmati pemandangan alam.
Berpetualang ke Kawah Sikidang Dieng Pasti Asyik dan Menakjubkan, Ini VIDEOnya
"Yang bisa dijual sekarang, yuk kita tracking. Jualannya jalan kaki lima kilometer, nanti wisatawan akan melihat pemandangan ini, ini, dan ini. Yuk kita offroad. Maka kelemahan diangkat jadi kekuatan. Sehingga kita tidak terlambat menjual (pariwisata)," tegasnya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Disporapar Jateng, Prambudi Trajutresno mengatakan, saat ini Desa Wisata di Jateng yang teregistrasi ada sejumlah 147 lokasi yang tersebar di 35 Kabupaten dan Kota. Sedangkan yang berpotensi untuk dikembangkan ada sekitar 400 lokasi.
"Potensi terbanyak ada di Kabupaten Magelang, Wonosobo, Banjarnegara, Kabupaten dan Kota Semarang, Jepara, Solo dan sekitarnya," katanya.(*)