Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah - Kalimantan Barat, Wandayantolis menjelaskan prospek iklim dasarian di wilayah Kalbar sejak Sabtu (21/12017).
"Analisis curah hujan pada sepuluh hari kedua (dasarian II) bulan Januari 2017 di Kalimantan Barat secara umum berada pada kategori rendah hingga menengah (20-100 mm)," jelasnya, Minggu (22/1/2017).
Terdapat daerah dengan kejadian hujan tinggi (150-300 mm) yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Sanggau dan Bengkayang.
"Berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer pada dasarian II terpantau ENSO dan Dipole Mode netral, hal ini diperkuat oleh Suhu Muka Laut di perairan sekitar Kalimantan Barat cenderung netral yang menyebabkan potensi pembentukan awan dan hujan kurang signifikan," urainya.
Pola angin pada awal dasarian II terganggu oleh adanya subsidensi di atas wilayah Indonesia bagian barat. Sehingga menyebabkan beberapa wilayah di Kalimantan Barat kehilangan hujan selama beberapa hari pada dasarian II.
"Prospek curah hujan pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Januari 2017 di Kalimantan Barat diprakirakan berkisar antara 50 hingga 200 mm dengan kategori hujan Menengah," terangnya.
Adapun suhu rata-rata diprakirakan akan berkisar antara 25°C hingga 28°C dimana wilayah pesisir cenderung lebih hangat dibanding daerah perhuluan.
Kondisi curah hujan diprakirakan akan meningkat di sepuluh hari terakhir bulan Januari bila dibandingkan pada dasarian sebelumnya.
Meskipun kondisi ini belum berpotensi mengakibatkan banjir, namun tetap perlu diwaspadai terutama di daerah-daerah yang merupakan wilayah rawan banjir," paparnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat diimbau dapat meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap dampak dari peningkatan curah hujan tersebut.