Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementerian Kelautan dan Perikanan mendirikan pusat riset kelautan di Kabupaten Pangandaran dan rencananya rampung pada 2018.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pembangunan pusat riset sebagai langkah pemerintah menyejahterakan nelayan. Pusat riset ini untuk penelitian dan pengembangan teknologi kelautan dan perikanan.
"Ini benteng terakhir kesejahteraan yang kita penuhi dengan pendidikan manusia," kata Susi saat berbicara di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jumat (3/2/2017).
Susi mengajak, akademisi terutama ITB bisa menyumbangkan hasil riset dan teknologi yang bisa dikerjasamakan. Ia mempersilakan ilmuwan di Jabar bergabung dengan KKP untuk melakukan penelitian.
Menurut Susi masih banyak persoalan berkaitan dengan kelautan dan perikanan yang harus diselesaikan seacara ilmiah. Zonasi laut misalnya, yang sampai saat ini masih belum selesai.
Selain itu, adanya kepentingan yang berkaitan dengan kebutuhan tanah di pinggir pantai. Hal itu yang membuat adanya reklamasi lantaran tanah di pinggir pantai berdiri kampung nelayan.
"Pola seperti ini yang harus disikapi akademisi untuk membuat studi analisis yang hasilnya penuh integritas dan akuntabilitas. Jangan sampai analis akademisnya buat hal yang salah sehjingga menggangu pembangunan keberlanjutan," ujar Susi.
Tak hanya di Pangandaran, KKP juga mendirikan pusat riset di Pulau Morotai. Pihaknya masih akan mendirikan empat pusat riset lagi yang akan ditempatkan di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Rencananya tiap tahun dua. Pusat riset ini didirikan di beberapa daerah supaya kita semua tahu tentang laut Indonesia. Sebab kelautan kita masih banyak yang belum termanfaatkan," kata Susi.