TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TIMUR -- AKBP Lenap SH (56) anggota yang bertugas di Sekolah Polisi Negara (SPN), Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia setelah terseret arus banjir yang menerjang Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (11/2/2017).
"Korban hanyut bersama kendaraannya," kata Kepala Unit SAR Lombok Timur, H Lukmanul Hakim saat dikonfirmasi.
Lukman mengatakan, sekitar pukul 03.00 Wita korban nekat menyeberangi aliran air di Jembatan Dusun Pedamekan, Desa Belanting dengan mengendarai mobil.
"Menurut keterangan masyarakat setempat, korban sempat diberitahu jangan menyeberang tapi korban nekat nerobos jalur yang ada," kata Lukman.
Saat tengah dalam perjalanan, tiba-tiba air bah datang dan mengakibatkan korban hanyut beserta kendaraannya. Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita di sekitar muara dan langsung dievakuasi oleh petugas gabungan dibantu masyarakat setempat.
Jenazah kemudian diangkut menggunakan mobil ambulans menuju RS Bhayangkara Mataram.
Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar Pulau Lombok mengakibatkan banjir di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Banjir menerjang Desa Sambelia, Desa Sugian, Desa Darakunci dan Desa Belanting.
Menurut data BPBD NTB, banjir mengakibatkan beberapa sarana dan prasarana di empat desa tersebut rusak. Jembatan Sambelia putus, dua rumah hanyut, tanggul sungai jebol, sekolah rusak, 75 rumah rusak ringan dan akses jalan terputus. (Kontributor Mataram, Karnia Septia)