TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Anggota tim kuasa hukum juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengajukan permohonan praperadilan atas kasus dugaan pelanggaran Pasal 28 ayat 2 UU ITE tentang penebar kebencian yang dilaporkan oleh masyarakat lintas agama di Bali, Jumat (10/2/2017) pekan lalu.
Pihak Pengadilan Negeri Denpasar langsung menunjuk hakim tunggal yaitu Agus Walujo Tjahjono, SH MH untuk memimpin sidang praperadilan tersebut.
Jadwal sidang sudah ditetapkan pihak PN Denpasar yakni Senin tanggal 20 Februari 2017 mendatang.
"Jadwal sidang praperadilan sudah ditetapkan. Sidang perdananya hari Senin tanggal 20 Februari 2017. hakim Agus Walujo Tjahjono, SH MH sudah ditunjuk sebagai hakim tunggal," jelas Humas yang juga hakim PN Denpasar, Made Sukereni, Senin (13/2/2017).
Diajukannya praperadilan itu terkait dengan telah ditetapkannya Munarman sebagai tersangka oleh Polda Bali dalam kasus dugaan pelanggaran Pasal 28 ayat 2 UU ITE tentang penebar kebencian yang dilaporkan oleh masyarakat lintas agama di Bali.
Baca: Enam Jam Lamanya Bocah 3,5 Tahun Tunggui Jenazah Ibunya yang Tertimpa Longsor
Diajukan praperadilan ini pada intinya memohon kepada pengadilan yang menyatakan, surat perintah penyidikan No. SP.Sidik/07/I/2017/Ditreskrimsus tanggal 19 Januari 2017 yang menetapkan Pemohon (Munarman) sebagai tersangka oleh Termohon (Polda Bali) terkait peristiwa pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45 a Undang - Undang No. 19 tahun 2016.
"Dalam surat ini dinyatakan penetapan tersangka Pemohon oleh Termohon tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya penyidikan aquo tidak mempunyai kekuatan mengikat," jelas Sukereni, kala itu.