Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Kisah tragis sepasang kekasih memilih bunuh diri karena cintanya tak direstui terjadi di Bangli, Senin (13/2/2017).
Hal ini terjadi pada pasangan I Nengah Asih (38) warga Banjar Bayung Gede Desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli, dan Ni Ketut Pratiwi (18) warga Banjar Pludu desa adat Bayung Gede, Kintamani, Bangli.
Keduanya memilih mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke Danau Batur.
Pihak keluarga menemukan surat berbahasa Bali di dalam mobil Nengah Asih pasca kejadian bunuh diri.
Isinya setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia: "Bli, saya tidak pernah mencarikan bli hal yang tidak-tidak. Saya memang suka dengan, bli. Saya tidak berniat untuk merendahkan keluargamu, Bli. Saya meminta maaf pada keluargamu jika memang saya memiliki kesalahan.
(Saya tidak pernah mencarikan Bli guna-guna)"
Diketahui, cinta sepasang kekasih ini tak direstui lantaran Nengah Asih telah berkeluarga dan sudah menikah selama 14 tahun.
Namun belum memiliki keturunan dan perkawinannya tidak harmonis (pisah ranjang).
Sedangkan Ni Ketut Pratiwi, masih berstatus pelajar kelas 2 SMA di Desa Bayung Gede, Kintamani.
Baca: Sepasang Kekasih Tewas Bunuh Diri Sehari Sebelum Hari Valentine
Kapolres Bangli, AKBP Danang Beny K menjelaskan, kejadian tersebut bermula pada Senin (13/2/2017) pukul 06.00 Wita.
Diketahui kakak ipar Nengah Asih yang bernama Ni Wayan Sutri, mendapat SMS dari Nengah Asih untuk memberi tahu I Komo agar mengambil mobil miliknya di Dermaga Kedisan,Kintamani.
Setelah menerima SMS tersebut, Sutri langsung menghubungi Nengah Asih via telepon.
"Teleponnya nyambung namun tidak diangkat, sehingga saksi curiga dan pukul 16.00 Wita, saksi bersama I Komo, mengecek ke Dermaga Kedisan dan sampai di Dermaga Kedisan ditemukan mobil Daihatsu Taft GT DK 699 CN milik Nengah Asih parkir di parkiran dermaga dalam keadaan kunci masih nyantol," ujar Danang kepada Tribun Bali saat dihubungi via telepon, Selasa (14/2/2017).
Danang mengatakan, mengetahui mobil dalam keadaan tidak terkunci, keduanya langsung mengecek ke dalam mobil.
"Saat mengecek ke dalam mobil, mereka menemukan dua buah HP dan sebuah surat wasiat. Karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, keduanya melaporkan hal tersebut ke Polsek Kintamani," ujar Danang.
Mendapat laporan tersebut, pada pukul 17.00 Wita, gabungan personel Polsek Kintamani dibantu buser Polres dan Sat Polair Polres Bangli tiba di TKP.
Setelah melakukan olah TKP dan menginterogasi para saksi, selanjutnya dilakukan upaya pencarian di sekitar danau.
Baca: Kronologis Sepasang Kekasih Bunuh Diri, Saling Ikatkan Tubuh Lalu Terjun ke Danau Batur
Pada pukul 20.30 Wita, keduanya ditemukan meninggal tenggelam dalam keadaan saling mengikatkan diri menggunakan selendang berwarna hijau.
Kedua jenazah tersebut langsung dibawa ke RSUD Bangli untuk diadakan pemeriksaan luar.
Berdasarkan hasil olah TKP, identifikasi, pemeriksaan tim medis, interogasi para saksi dan didukung dengan surat wasiat yang ditemukan dalam mobil korban, keduanya sengaja bunuh diri.
"Keduanya sengaja bunuh diri secara bersama-sama dengan mengikatkan diri antara keduanya selanjutnya menceburkan diri ke dalam danau sehingga meninggal dunia," tutur Danang.