Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - BIMP EAGA Business Council tertarik melakukan kerjasama dengan Kalimantan Utara.
BIMP EAGA merupakan kependekan dari Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines South East Asia Growth Area. Organisasi ini dikhususkan membawahi pembangunan kawasan perbatasan 4 negara tersebut.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kalimantan Utara Dian Muhammad Johan Johor Mulyadi mengemukakan, organisasi ini telah banyak memberi sumbangsih pembangunan di perbatasan Kalimantan Utara.
"Mereka telah membangunan jalan nasional ribuan kilometer dari Tanjung Selor Kabupaten Bulungan hingga Seimanggaris Kabupaten Nunukan yang mana pembiayaannya dilaksanakan oleh perbankan Asia Development Bank (ADB).
Pihak Pemprov Kalimantan Utara, BIMP EAGA, dan ADB pun sudah duduk satu meja dalam pertemuan terbatas yang digelar di ruang rapat Gubernur, Senin (20/2/2017) hingga pukul 12.30 siang ini.
Pemprov diwakili Sekprov beserta sejumlah kepala SKPD, pihak ADB hadir Montague J Lord, dan pihak BIMP EAGA diwakili Susan Chang Huan Soon.
"Sekarang ADB kita tarik lagi dalam rangka lebih mendekatkan kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia," kata Dian Muhammad diwawancarai usai pertemuan tersebut.
Pihak Malaysia berminat ada kerjasama di sektor perdagangan lintas batas, pariwisata - kesehatan, dan pendidikan kejuruan.
Hanya saja kata Dian Muhammad, investasi terpenting di Kalimantan Utara adalah sektor penyediaan energi listrik.
"Mereka menawarkan kerjasama juga. Kami inginnya energi dulu yang utama. Tidak apa-apa, mereka menyerap usulan itu dan nanti akan disampaikan ke tim yang lainnya," ujarnya.
Untuk diketahui, ADB dan BIMP EAGA membagi diri ke dalam 4 kelompok tim, yang mana setiap kelompok menangani sektor yang berbeda.
Keempat sektornya ialah pembangunan jalan, pembangunan pelabuhan, perdagangan dan investasi, serta energi.
"Yang bertemu dengan kita tadi adalah kelompok perdagangan dan investasi," katanya.