Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebuah pesan berantai tentang tawuran antar warga Kota Semarang menjadi viral di media sosial, salah satunya Facebook.
Pesan yang dibagikan secara publik itu berisi peringatan mengatasnamakan Polsek Semarang Barat dan Babinkhamtibmas Bongsari, bagi warga agar tak melintas di kawasan Jembatan Pleret, pada Minggu (26/2/2017) malam.
Sementara itu, Kapolsek Semarang Barat, Kompol Arianto Salkeri akan meningkatkan patroli keamanan malam di kawasan Banjir Kanal Barat.
Ia pula mengetahui adanya pesan itu namun menampik penyebaran pesan dari Polsek Semarang Barat.
Ia mengungkapkan, belum lama ini pihaknya mendapat informasi adanya rencana tawuran antarwarga Semarang Selatan dengan Semarang Barat, Minggu (26/2/2017) nanti.
Lebih rinci, informasi tawuran antara warga Kumudasmoro, Semarang Barat dengan Barusari, Semarang Selatan. Lokasinya di sekitar jembatan Pleret.
"Saya masih was-was. Mungkin tak akan bisa tidur nyenyak dalam dua hari ini," katanya, saat dihubungi Tribunjateng.com, melalui sambungan telepon, Jumat (24/2/2017) malam.
Sejumlah langkah antisipasi tawuran pun telah dilakukan pria asal Maluku itu. Sebut saja, peningkatan patroli anggota dan razia senjata tajam (sajam).
Belum cukup, Arianto pula membuka komunikasi antar ketua RW, lurah dan camat. Ia mengimbau para pemangku wilayah itu dapat mendinginkan situasi emosional masing-masing warga.
"Kemarin (23/2/2017) malam saya kumpulkan itu para RW dari Kelurahan Bongsari. Ada RW 1, 2, 5, 7, dan 8. Imbauannya ya jangan sampai ada tawuran. Diisi dengan kegiatan positif saja," terangnya.
Arianto berharap, sesama warga Kota Semarang saling menghargai, menghormati. Sudah tak zaman lagi tawuran. Tak ada pihak yang diuntungkan, malah sebaliknya, dirugikan.
Tanpa mengurangi rasa kewaspadaan, Arianto mengimbau para pengguna jalan di kawasan Pleret selalu berjaga-jaga. Pihaknya masih berusaha meredam dua pihak yang bertikai.
"Kita saudara. Sudah sepantasnya saling menjaga. Bukan adu hantam," katanya.