TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR– Tim gabungan Dit Polair Polda Bali, Basarnas Kota Denpasar serta Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai berusaha melakukan pencarian terhadap Anak Buah Kapal KM Putra Wijaya 1 bernaman Aman (22).
Mayat ABK asal Klaten, Jawa Tengah ini masih belum ditemukan keberadaannya.
Aman dikatakan menghilang setelah nekat terjun dari atas kapal lantaran diduga mengalami depresi hebat, Minggu (26/2/2017)
“Korban diduga mengalami stress atau depresi,” beber sumber kepolisian, Denpasar, Minggu (26/2/2017).
Berdasarkan keterangan teman-teman korban sebelum nekat menyeburkan diri, ABK kelahiran 7 Mei 1995 itu sempat diberikan doa.
Bukannya merasakan ketenangan setelah dirinya didoakan di Mesjid Bahari, Denpasar, justru Aman memberontak dan berprilaku aneh.
Setelah mendengar ayat-ayat suci, ia kemudian berlari ke arah dermaga kointaner atau peti kemas.
Setelah berlari dan sampai pada bibir dermaga, korban kemudian nekat menyeburkan diri ke laut.
“Setelah korban diberi doa di Masjid Bahari, tidak berselang lama kemudian korban langsung memberontak dan lari ke arah dermaga kontainer dan langsung sampai dibibir Dermaga Timur lalu menyeburkan diri ke laut,” jelasnya.
Saat terakhir kali terlihat di dermaga, korban tampak hanya mengenakan celana training parasut berwarna orange.
Sedangkan baju yang sebelumnya digunakan dilepas saat berlarian menuju bibir dermaga sebelum menerjunkan diri.
Kapolsek Pelabuhan Benoa, Kompol I Nyoman Gatra membenarkan kejadian ini.
Ia mengatakan kasus ini kini juga ditangani oleh Dit Pol Air Polda Bali.
“Kasus ini ditangani Dit Polair Polda Bali,” ucapnya saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja mengatakan hingga saat ini proses pencarian terhadap korban masih dilakukan.
Bahkan Dit Pol Air Polda Bali mengerahkan 2 penyelam dalam pencarian ABK ini.
“Sementara dilakukan proses pencarian terhadap korban dari Kapal Patroli Dit Polair Polda Bali serta dilakukan penyelaman oleh 2 personil namun belum ditemukan dilokasi TKP mengingat arus kencang. Hingga saat ini msh dilakukan pencarian,” jelasnya.
Kemudian, untuk proses penanganan perkara, kasus ini dilakukan oleh KP3 Pelabuhan Benoa.(*)