Karena merasa ada sesuatu, Sudama mengirim pesan singkat (SMS) kepada anggota pecalang.
Ia melaporkan telah terjadi keributan di depan rumahnya.
Keributan dini hari itu juga didengar oleh pria asal Jepang, Otta.
Ia mengaku mendengar suara teriakan minta tolong dari rumahnya yang berada di gang sebelah.
"Waktu itu saya mendengar suara minta tolong, karena sangat malam saya kembali tidur," ungkap pria yang fasih berbahasa Indonesia itu.
Menjelang matahari terbit, sekitar pukul 05.30 Wita, Sudama kemudian dibangunkan oleh seorang warga, yang secara mengejutkan mengabarkan di depan rumahnya tergeletak mayat pria bersimbah darah.
Tetangga kos korban, Eri Setiyawan, mengaku sekitar pukul 23.30 Wita mereka sempat minum arak di depan rumah kos.
Namun beberapa menit kemudian, korban didatangi oleh seorang pria yang belum diketahui identitasnya dan diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Sekitar pukul 00.30 Wita, korban pamit dengan teman-temannya untuk membeli nasi dengan menggunakan motor Vario DK 4807 BM.
"Korban sempat minum minuman keras sebelum dijemput oleh Mr X itu," kata Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardana.