TRIBUNNEWS.COM - PT Trikarya Cemerlang mengakui bahwa pihaknya mengelola pengamanan di Lotte Mart Store Pakuwon Mall Surabaya.
Selain itu, PT Trikarya Cemerlang juga sudah mendengar kabar soal adanya tindakan asusila yang dilakukan oleh sepasang remaja pada Sabtu (4/3/2017) lalu, di kamar pas pusat perbelanjaan tersebut.
Rekaman peristiwa itu beredar di dunia maya dan menjadi viral.
"Kita sudah dengar informasi itu, tapi kami perlu lakukan investigasi dahulu mengenai kebenaran kejadian tersebut," ujar Staf Recruitment Security PT Trikarya Cemerlang, Arif, saat ditemui Kompas.com di kantornya di kawasan Poltangan, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2017).
Terkait tindakan petugas terhadap sepasang remaja itu, Arif mengatakan, perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut.
PT Trikarya belum mengetahui apakah orang yang berada dalam rekaman video tersebut merupakan anggota sekuritinya atau bukan.
"Saya pengen tahu dulu kenapa bisa dipaksa seperti itu. Cari tahu dulu kebenarannya," ucap dia.
Arif menambahkan, jika terbukti orang yang berada di dalam video tersebut merupakan anggota sekuriti dari PT Trikarya Cemerlang, bisa saja anggota itu akan diberikan sanksi berupa pemecatan.
Pasalnya, penanganan yang dilakukan oleh orang yang berada di video itu telah menyalahi standar operasional kerja yang telah ditetapkan.
"Secara umum harusnya dipersilakan untuk mengenakan pakaian dahulu," kata Arif.
Tanggapan Lotte Mart
Manajemen Lotte Mart membenarkan adanya tindakan asusila yang dilakukan oleh sepasang remaja pada Sabtu (4/3/2017) lalu, di kamar pas Lotte Mart Store Pakuwon Mall Surabaya.
Rekaman peristiwa itu beredar di dunia maya dan menjadi viral.
Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/3/2017), pihak Lotte menyebutkan, pengamanan Lotte Mart Store Pakuwon Mall Surabaya diserahkan kepada PT Trikarya Cemerlang.
Terkait tindakan petugas terhadap sepasang remaja itu, manajemen perusahaan ritel asal Korea Selatan itu menegaskan, pihaknya tidak membenarkan hal tersebut.
"Kami tidak membenarkan tindakan penanganan yang dilakukan oleh oknum security di bawah kepemimpinan PT Trikarya Cemerlang sebagaimana terlihat dalam video yang beredar dimaksud," sebutnya.
Manajemen mengakui penanganan yang dilakukan oleh petugas telah menyalahi standar operasional kerja yang telah ditetapkan.
"Dan itu mutlak menjadi tanggung jawab oknum security tersebut dan/atau PT Trikarya Cemerlang," tegasnya.
Video penggerebekan pasangan mesum itu beredar di media sosial sejak beberapa hari terakhir.
Diduga kuat, aksi itu dilakukan di kamar pas sebuah pertokoan di Surabaya.
Dalam video berdurasi 1 menit 44 detik itu, sepasang muda-mudi dipaksa keluar dari kamar pas tanpa mengenakan bawahan.
Terdengar suara pria dengan nada tinggi meminta keduanya keluar dari kamar pas.
Pasangan pria mencoba mengenakan celana sebelum keluar kamar pas, namun dilarang. Keduanya lantas diseret ke sebuah ruangan di mal tersebut tanpa menggunakan celana.
Meski belum ada laporan resmi yang masuk ke polisi, namun sejumlah anggota Polrestabes Surabaya sudah melakukan penelusuran.
Hasil penelusuran tim, kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga, menyebutkan aksi mesum pasangan itu dilakukan di lantai B1 Mal Pakuwon Surabaya.
"Aksi dilakukan pada Sabtu (4/3/2017) kemarin," kata Shinto, dikonfirmasi, Senin (6/3/2017) malam.
Namun dia mengaku belum mendapatkan laporan tentang identitas pasangan tersebut.
"Identitasnya masih kita dalami," jelasnya.
(Kompas.com/ Akhdi Martin Pratama)