Di tengah kengerian itu, ada yang mencoba mengambil kunci mobil, tapi Eggy mampu menahannya meski ia sempat didorong untuk keluar mobil.
"Saya tetap bertahan, lalu ada yang memukul kepala saya. Baru berhenti setelah polisi datang," kata pria yang bekerja di perusahaan swasta bidang peternakan di Bandung itu.
Selain Eggy, Ken dan Kaisya, turut ikut di mobil anggota keluarga lainnya yakni Depi KN (30) dan orangtua Eggy: Asep Kusmara (55) dan Neneng Darmayanti (53).
Polisi lalu mengevakuasi mobil keluarga Eggy tersebut ke Polsek Regol di Jalan Moh Toha, Kota Bandung.
Kejadian pagi itu sangat membekas dan membuat trauma Depi KN. Ia yang duduk di bangku belakang sempat terkena bongkahan batu yang dilempar seseorang.
"Lutut saya sempat kena batu yang dilempar dari belakang.
Depi KN dan keluarganya tak mampu melawan lantaran kurang jumlah. Ia hanya bisa berteriak agar para perusak berhenti melakukan pengrusakan.
"Kami semua trauma termasuk anak saya," Ken menambahkan sambil memeluk Kaisya.
Rusak Parah
Perlakuan brutal sejumlah sopir angkot yang mengerumuni mobil Eggy tak luput dari perhatian Aji Fidarus (19), petugas keamanan kantor asuransi ABDA.
"Saya lagi cuci mobil di belakang kantor, tiba-tiba terdengar suara ramai-ramai. Ketika ke depan, saya lihat ada mobil yang sudah dikerumuni orang yang turun dari mobil lain. Di belakang sama depan mobil ada iring-ringan mobil (angkot)," cerita Aji.
Aji melihat mobil yang ditumpangi Eggy rusak: kaca depan dan belakang pecah, sementara bodi mobil penyok.
"Rusaknya di kaca depan sama kaca belakang," kata dia.
Aji tidak mengetahui secara jelas alasan sejumlah orang tersebut merusak mobil yang dikendarai Eggy. Setelah polisi datang kerumunan massa pun bubar.