Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Pemilihan Gubernur Jawa Tengah akan dilangsungkan pada awal 2018 mendatang.
Sejumlah partai politik mengaku telah mulai menggodok siapa bakal calon yang nantinya akan diusung dalam pesta demokrasi tersebut.
Satu nama yang mencuat yakni Yoyok Riyo Sudibyo.
Mantan bupati Batang yang enggan menjadi petahana itu namanya santer dikaitkan dalam pemilihan gubernur Jateng.
Baca: Yoyok Riyo Minta PNS Kabupaten Batang Tidak Gunakan Tabung Gas Bersubsidi
Yoyok, sapaan akrabnya, pun tak menampik banyak kalangan yang menanyakan perihal itu ke dirinya.
Yoyok mengaku hingga saat ini belum memikirkan danĀ dalam benaknya hingga saat ini belum ada keinginan untuk maju dalam pilkada Jateng.
"Hingga saat ini belum punya keinginan ke arah situ," kata Yoyok, Senin (13/3/2017).
Hari hari purna tugas sebagai Bupati Batang dijalani Yoyok layaknya warga biasa.
Tak ada kesan bahwa dia adalah mantan orang nomor satu di Batang.
Baca: Saefullah, Sylviana Murni dan Yoyok Riyo Calon Pendamping Sandiaga Uno
Mulai dari mengantar anak sekolah, bercengrama dengan tetangga, tinggal di rumah kontrakan, hingga berdagang.
Dia mengaku saat ini fokus membenahi usaha dagangnya yang terbengkalai sejak dia menjadi bupati.
"Dagangan saya hancur sejak saya jadi bupati. Sekarang mau saya benahi," katanya tanpa menyebut pasti dagangan apa yang dimaksud.
Sebelum menjadi bupati, Yoyok tercatat sebagai anggota TNI Angkatan Darat yang ditugaskan sebagai pedagang di Papua.
Tugas berdagang itu rupanya membuat darah pedagang di dalam diri Yoyok muncul.
"Orang tua saya pedagang, di dalam diri saya mengalir darah pedagang," katanya.
Baca: Detik-detik Terakhir Yoyok Riyo Sudibyo Batal Berpasangan Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta
Usahanya semakin maju hingga dia menjadi direktur utama di PT Smile Papua dan PT Papua Maju Sejahtera yang bergerak di bidang ritel dan distro.
Saat ini, setelah purna tugas menjadi Bupati Batang, Yoyok mengaku kerap berkeliling pasar untuk membangun kembali usahanya yang "hancur".
"Saya ini tentara yang berdagang. Usaha saya hancur berantakan selama jadi bupati. Saya mau benahi kembali, untuk urusan itu (pilgub Jateng-red) saya pribadi belum ada keinginan," katanya.
Bagi penyuka jeep dan motor trail ini, membangun negeri dan memberi manfaat bagi orang lain tidak hanya menjadi pejabat.
"Menjadi pedagang yang baik juga sangat dibutuhkan oleh negeri ini sehingga akan menumbuhkan banyak pedagang pedagang pribumi lainnya," katanya.