Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDANĀ - Tim kuasa hukum Siwaji Raja alias Raja Kalimas, pengusaha tambang yang dituding mendalangi penembakan pengusaha airsoftgun Indra Gunawan alias Kuna saat ini tengah menyusun strategi untuk melawan Polrestabes Medan.
Langkah awal yang akan ditempuh, tim kuasa hukum akan bergerak ke Jakarta guna melaporkan penyidik Satreskrim ke Propam Mabes Polri.
"Tentu langkah kami akan melaporkan kasus ini ke sana (Propam Mabes Polri). Apa yang dilakukan penyidik jelas melanggar HAM," kata M Iqbal Sinaga, kuasa hukum Raja, Rabu (15/3/2017) sore.
Iqbal mengatakan, sejak ditangkap dan ditahan kembali pada Selasa (14/3/2017) kemarin, kliennya terus dicecar berbagai pertanyaan.
Baca: Tim Kuasa Hukum Raja Kalimas Minta Bukti ke Kapolrestabes
Tak tanggung-tanggung, pemeriksaan terhadap Raja dilakukan mulai pukul 18.00 WIB, hingga pukul 05.00 WIB.
"Yang sampai pada kami hanya surat penahanan saja. Kami tidak diberi tahu pasal apa yang disangkakan. Kemudian, bukti apa yang dijadikan landasan untuk menahan saudara Raja," ungkap Iqbal.
Hal senada juga disampaikan Marcos Kaban.
Ketua LBH IPK Medan ini mengatakan, tidak semestinya polisi menangkap dan menahan Raja.
"Kalau pasal yang diterapkan adalah pasal 340 dan 338, pasal itu kan sudah dibatalkan oleh putusan hakim. Lalu, kenapa diterapkan lagi," ungkapnya.
Marcos mengatakan, kliennya itu taat hukum.
Jadi, tidak perlu rasanya polisi melakukan penahanan, kata dirinya menjamin Raja akan datang apabila dipanggil.
"Kita juga ada rencana lagi untuk prapid. Tapi yang jelas, polisi harusnya menjelaskan, alat bukti apa yang mereka miliki. Jangan terkesan ada upaya membunuh karakter klien kami," katanya.(Ray/tribun-medan.com)