"Mobil ikut tertarik dan tercebur ke sungai, dan suami istri itu masih di dalam mobil," katanya
Kasirin panik bercampur bingung. Saat itu, kondisi lengang, hanya ada mereka berdua di tempat kejadian.
Pikiran Kasirin terpusat pada nasib pengemudi dan penumpang mobil tersebut.
Ia berlari mendekat dan ingin menyelamatkan mereka, namun tiada alat bantu di sekitarnya untuk menolong. Sementara aspal yang ia pijak terus bergerak. Nyawanya pun turut terancam.
"Saya mau menyelamatkan juga bingung pakai apa. Saya juga takut nyawa saya terancam," katanya
Kasirin mencari batang kayu atau bambu di sekitar lokasi untuk menggapai korban, namun usahanya gagal.
Tiada permukinan di sekitar lokasi. Hanya ada kandang ayam yang posisinya berada di sisi sungai. Kasirin masuk ke kandang dan mencari alat bantu apapun di situ.
Ia menemukan selang air yang biasa dipakai untuk memberi minum ayam itu tergeletak di kandang.
Tak ada rotan, akar pun jadi.
Kasirin langsung memotong selang itu dan membawanya ke lokasi bencana untuk meraih korban.
Saat itu Kasirin tak yakin, apakah pengemudi dan penumpang mobil itu masih hidup.
Kasirin rupanya masih mendengar teriakan orang dari dalam mobil. Bambang dari dalam mobil tampak melambaikan tangan meminta pertolongan dan berusaha keluar dari mobil.
Sementara penumpang perempuan (istrinya) masih terjebak di dalam mobil. Separuh bodi mobil bagian belakang sudah terendam air.
Kasirin dan temannya secepatnya melemparkan selang panjang ke arah korban dan memintanya untuk menggapai.