TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Percobaan penculikan menimpa anak berumur 13 tahun warga Dusun Ngampelombo, Desa Sumbergiri, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Sabtu (18/3/2017) lalu.
Beruntung, upaya penculikan tersebut gagal dilakukan setelah korban berhasil melarikan diri dari pelaku penculikan.
Kapolsek Ponjong, Kompol Saman melaporkan, peristiwa tersebut berasal dari informasi masyarakat.
Saat itu korban percobaan penculikan, MY (13), siswi salah satu SMP di Kecamatan Ponjong tengah pulang ke rumah, setelah mengikuti latihan upacara di sekolahnya, Sabtu (18/3/2017).
MY biasanya diantar jemput oleh orangtuanya, namun pada hari itu motor jemputan MY terlambat dari biasanya.
Melihat korban sendirian, pelaku penculikan yang menggunakan sepeda motor pun beraksi merayu korban berjanji akan mengantarkan korban pulang ke rumahnya.
"Tanpa menaruh rasa curiga, MY pun bersedia naik ke sepeda motor, tetapi bukannya ke arah rumah, pelaku justru memutar arah sebaliknya dengan alasan ingin mengambil telepon genggam terlebih dahulu di rumah teman pelaku," tutur Kompol Saman, Selasa (21/3/2017).
Namun lama kelamaan, korban pun curiga karena tak kunjung sampai ke rumah.
Setelah berjalan kurang lebih lima kilometer dan sampai di wilayah Hutan Betoro Kidul, Kecamatan Ponjong, korban berontak ingin turun, namun takut karena diancam pelaku.
Pada waktu yang sama, ada salah seorang warga setempat yang tengah pulang dari jagongan yang melintas dari arah berlawanan.
MY pun melompat dari sepeda motor dan ditolong oleh warga.
"Sementara pelaku penculikan tancap gas dan melarikan diri dan tak sempat dikejar," ujar Saman.
Saman menuturkan, akibat kejadian tersebut, MY mengalami luka lecet akibat melompat dari sepeda motor.
Dia pun selamat dari aksi penculikan dan ditolong oleh warga setempat dan diantar pulang ke rumahnya.
Ia mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas percobaan penculikan tersebut. Pihaknya pun belum dapat menemukan petunjuk dimana keberadaan pelaku penculikan itu.
"Berdasarkan informasi saksi, pelaku penculikan berusia sekitar 30-40 tahun, menggunakan sepeda motor Mio, memakai jaket kulit dan helm hitam, serta tutup masker," ujarnya.
Atas peristiwa tersebut, pihaknya langsung meningkatkan patroli di wilayah Ponjong dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah.
Ia pun berharap masyarakat ikut melakukan pengawasan dan melaporkan ke petugas jika menemukan hal yang mencurigakan.
Sementara itu, ibu dari korban penculikan, Endana (42) menuturkan, putrinya biasa menumpang temannya saat berangkat dan pulang sekolah.
Putrinya pun biasa mengabari jika tidak ada tebengan, untuk dijemput oleh ayahnya, namun hari itu berbeda dari biasanya.
"Saat dijemput di sekolah sudah tidak ada, saya kira sudah nebeng temannya," tuturnya.
Dikatakannya, putrinya tidak menaruh curiga kepada pelaku penculikan saat menawarkan tumpangan.
Sang anak baru curiga setelah berjalan satu jam lamanya tidak kunjung sampai ke rumah. Pelaku beralasan mengambil HP yang tertinggal.
"Putri saya meminta diturunkan, namun diancam oleh pelaku penculikan. Sampai akhirnya dia berhasil lolos dari penculikan setelah meloncat dari sepeda motor pelaku," ujar Endana.
Baca: Pegawai Honorer RS Diminta Menikahi Pasangan Mesumnya Usai Digerebek Satpol PP
Dia mengakui, putrinya masih mengalami trauma atas upaya penculikan yang dialaminya. Beruntung, dia tidak mengalami luka serius saat tengah melarikan diri dari pelaku.
"Anak saya masih shock berat atas kejadian yang dialaminya tersebut," ujar Endana.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul AKBP Nugrah Trihadi, atas laporan tersebut, pihaknya berjanji akan meningkatkan patroli dan pengawasan di lapangan.
Ia pun meminta kepada masyarakat khususnya orang tua dan guru untuk dapat senantiasa memonitor putra-putrinya di rumah atau siswa di sekolah.
"Kami meningkatkan patroli di seluruh wilayah, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Untuk itu kami harapkan kepada masyarakat agar terus waspada," ujar Nugrah.