TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Nelayan di Pantai Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul sudah hampir sepuluh hari tidak melaut, lantaran kondisi gelombang tinggi di Pantai Selatan tak kunjung reda.
Sebab itu, kini sejumlah nelayan memilih menepi, dan menyandarkan perahunya di tepi pantai.
"Pantai selatan sekarang ombaknya besar, teman-teman (nelayan) tidak berani melaut," ujar seorang nelayan Pantai Depok, Misto, Senin (27/3).
Akibatnya sudah beberapa hari ini nelayan seperti dirinya menganggur, karena jika memaksakan melaut nyawanya jadi taruhan.
Misto memprediksi gelombang tinggi di Pantai Selatan terutama di wilayah Bantul bakal berlangsung lama.
Paling tidak tiga sampai empat bulan mendatang gelombang tinggi masih menghantui nelayan, sehingga pendapatan nelayan terancam.
"Sekarang memang sudah musimnya," ujarnya, Senin (27/3/2017).
Menurut Misto kini sejumlah nelayan di Pantai Depok lebih memilih membenarkan jala dan jaring, sedari menunggu kondisi gelombang normal.
"Sekarang ombaknya masih empat meter, kemarin lima meter. Mungkin besok ini ombaknya kecil, namun besoknya lagi bisa besar," sebutnya.
Lebih lanjut Misto mengungkapkan saat ini para nelayan di Pantai Depok kebanyakan tak punya pendapatan. Sebab itu, pihaknya meminta ada solusi dari pemerintah buat para nelayan.
Lantaran banyak nelayan yang harus menggantungkan hidupnya dengan pinjam uang ke tetangga atau sanak saudara.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (Diperpautkan) Bantul, Pulung Haryadi membenarkan jika sekarang ini kondisi cuaca kurang bersahabat buat para nelayan.
Kini pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya menyarankan ke sejumlah nelayan mencari penghasilan lainnya.
Terkait keluhan nelayan yang kehilangan pendapatan, Pulung menyebut sebenarnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul memiliki kapal besar yang bisa digunakan nelayan.