TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Penyelidikan kasus tewasnya siswa SMA Taruna Nusantara, Krisna Wahyu Nur Ahmad (14), menghasilkan beberapa petunjuk penting.
Polisi antara lain menemukan sebuah pisau di lemari salah seorang siswa. Polisi pun menduga siswa kelas 10 itu dihabisi rekannya sendiri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, Polres Magelang telah memeriksa sejumlah saksi terkait pembunuhan di barak siswa SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jateng.
"Beberapa siswa diperiksa, ada indikasi yang menjurus ke arah pelaku," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Sebagian besar saksi merupakan siswa Taruna Nusantara.
Polisi juga menggeledah barak siswa sekolah unggulan yang terletak di dekat Akademi Militer (Akmil) itu.
Rikwanto mengatakan, ditemukan sebilah pisau di lemari salah satu siswa. Namun, masih didalami apakah pisau itu merupakan senjata untuk membunuh korban.
Polisi juga telah memiliki petunjuk tentang pelaku.
"Diduga kuat (pelaku) adalah rekannya sendiri," kata Rikwanto.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Condro Kirono datang ke Magelang dan memantau langsung penyelidikan kasus pembunuhan di barak SMA Taruna Nusantara.
Condro menyatakan, polisi telah menyita sejumlah barang di lokasi kejadian di antaranya pisau dan pakaian korban.
Condro menyatakan, polisi menemukan pisau yang dibuang ke tempat yang berair.
"Kami juga angkat tempat membuang pisau, airnya juga diangkat. Percikan darah di TKP juga diambil," paparnya.
"Kemudian, ada baju dan celana yang ditemukan di tempat sampah, itu juga kami ambil," imbuhnya.
Krisna ditemukan tewas di kamar B2 barak G17 kompleks SMA Taruna Nusantara, Jumat.