TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Misteri yang tengah menghantui publik terkait siapa pelaku pembunuhan keji yang telah menewaskan satu orang siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, berinisial KW akhirnya terjawab sudah.
Tonton juga:
Seperti diberitakan sebelumnya, KW ditemukan tewas Jumat (31/3/2017) pagi di barak Graha 17 kamar 2B komplek SMA TN Mertoyudan Magelang.
Saat ditemukan korban bersimbah darah dalam posisis tidur membujur ke arah selatan serta kepala menghadap ke timur dengan tangan di bagian dada.
Sementara kaki kanan menekuk dan sebagian kaki tertutup selimut.
Berdasarkan keterangan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono dalam rilisnya di Mapolres Magelang, pelaku berinisial AMR (16) membunuh KW (15) lantaran menggumpalnya rasa sakit hati dalam diri pelaku.
Dalam melakukan aksinya pelaku terbilang sadis dalam menghabisi nyawa korbannya.
Baca: Gumpalan Sakit Hati Siswa SMA Taruna Nusantara yang Berujung Pembunuhan
Berdasarkan pemaparan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol R Djarod P H Madyoputro, pelaku melakukan penikaman saat korban tengah tertidur pulas.
"Saat korban tertidur pulas, pelaku mendatangi barak korban dan segera melancarkan aksinya. Tubuh korban ditindih oleh pelaku, tanpa banyak basa-basi pelaku lantas menghujamkan pisaunya ke leher korban, korban sempat melakukan perlawanan yang mengakibatkan goresan di kacamata pelaku," terangnya.
Anehnya dalam melancarkan aksi penikaman ini, teman korban yang seranjang bahkan tidak tahu menahu kalau KW sudah tewas bersimbah darah saat itu juga.
Sedangkan untuk menghilangkan jejak penikaman, pelaku lantas mengelap lantai kamar korban yang penuh dengan ceceran darah segar korban saat itu juga.
"Pelaku lantas mengelap darah segar korban yang tercecer di lantai kamar dengan kaos dalamnya. Setelah itu untuk menghilangkan jejak, kaos tersebut direndam dalam ember yang ada di kamar mandi," jelasnya.
Tak sampai di situ, pelaku dengan cerdiknya menghilangkan bercak darah yang ada dalam pisau penikaman dengan memakai kaos siswa lain.
"Bercak darah yang berada di bilah pisau sempat dilap pelaku memakai baju siswa lain, penyidik sempat mencurigai ada tersangka lain yang ikut berperan menghabisi korban. Namun setelah didalami lebih lanjut ternyata itu hanya akal-akalan pelaku," ucapnya.