News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Video Kampanye Kontroversial, Fadli Zon Nilai Ahok Tak Cukup Minta Maaf

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok didampingi Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu dengan kader PSI di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/4/2017). Pertemuan itu banyak diisi cerita pengalaman Ahok saat pertamakali bergabung dengan partai politik.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan video kampanye Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat yang menuai kontroversi di media sosial.

Fadli mengaku baru mengetahui video tersebut semalam.

"Saya kira video itu memberikan satu message kurang baik. Karena jelas di situ menyebarkan satu persepsi seolah-olah di Jakarta dan juga masyarakat muslim itu penuh kekerasan, apalagi di situ ada tulisan "Ganyang Cina" dan lain-lain," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Menurut Fadli, hal tersebut merupakan kampanye yang sangat buruk. Ia menilai kampanye tersebut mengandung unsus SARA.

"Jadi kalau sekarang atau selama ini ada tuduhan-tuduhan rasis. Sebenarnya siapa yang rasis. Jelas di situ menurut saya saudara Ahok itu yang rasis," kata Wakil Ketum Gerindra itu.

Ia mengatakan video tersebut sangat menyinggung perasaan umat beragama serta cenderung memecah belah. Fadli mengatakan Ahok ataupun timnya tidak cukup meminta maaf kepada publik.

"Ini menurut saya sudah pelanggaran, ini suatu bisa dikategorikan sebagai menyebarkan rasa permusuhan, rasa kebencian dan sebagainya," kata Fadli.

Fadli menilai video tersebut layak dilaporkan kepada pihak kepolisian serta KPI. "Saya kira ini sangat membahayakan dan harus dihentikan kampanye seperti itu," kata Fadli.

Juru bicara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Raja Juli Antoni, membantah ada provokasi dalam video kampanye yang baru saja dirilis tersebut.

"Video itu menceritakan fakta historis kita sebagai bangsa, di mana proses nation building kita memang belum selesai. Selalu ada dalam penggalan sejarah kita, provokator yang mengancam dan mencabik-cabik tenun kebangsaan," kata Toni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini