Setelah turun di tempat kos, Anton datang masuk ke dalam mobil Innova tersebut.
“Selanjutnya saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata Medi.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Medi sempat menghubungi telepon Anton namun tidak diangkat.
Dua jam kemudian, Anton menghubungi Medi.
Anton mengatakan terjadi ‘kecelakaan’ dan akan ke rumah Medi habis magrib.
Anton datang ke rumah Medi membawa mobil Innova Pansor.
“Anton bilang Pansor melakukan perlawanan sehingga dilumpuhkan dengan senjata api dan mayat Pansor ada di kardus di belakang mobil,” cerita Medi.
Medi kaget dan panik.
Anton meminta uang untuk melarikan diri dan memberikan uang Rp 2,5 juta sisa uang pemberian Umi.
Medi akhirnya menghubungi Tarmidi mengajaknya membuang mayat di Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan.
Keesokan harinya, Umi menghubungi Medi menanyakan rencana memberi pelajaran ke Umi. '
Medi memberitahu bahwa Pansor melalukan perlawanan sehingga terjadi ‘kecelakaan’.
“Saya meminta maaf ke Umi dan atur rencana agar Umi tidak terbawa-bawa,” terang Medi.
Pada saat itu, tutur Medi, Umi ketakutan.