News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Misteri Hilangnya Pertapa di Dieng

Sehari Ditinggal Mbah Fanani, Tenda Tempat Bertapa Rubuh, Padahal Tak Ada Hujan dan Angin

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Fanani

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG, COM, BANJARNEGARA - Asal usul Mbah Fanani, pertapa yang telah belasan tahun menetap di gunung Dieng masih menjadi misteri.

Tidak ada satu pun warga Dieng Kulon, Batur yang mengetahui latar belakang orang tua tersebut.

Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengatakan, warga hanya mendengar informasi dari orang yang mengaku sebagai keluarganya dari Cirebon.

Secara berkala, orang yang mengaku keluarga Mbah Fanani dari Cirebon itu berkunjung ke Dieng untuk menjumpai Mbah Fanani.

"Tidak ada yang tahu asal usulnya, sebab dia tidak bisa diajak komunikasi,"katanya, Jumat (14/4/2017).

Meski tak jelas asal usulnya, keberadaan Mbah Fanani di gubug sederhana itu nyatanya mendapatkan perhatian banyak pihak.

Slamet mengungkapkan, tenda itu selama ini banyak dikunjungi orang yang ingin sowan ke Mbah Fanani.

Yang mengherankan, kata Slamet, tamu Mbah Fanani sebagian di antaranya berlatar belakang orang penting.

Selain pejabat, sejumlah habib dan kiai disebutnya pernah berkunjung ke gubug Mbah Fanani.

"Ada kiai tersohor dari Yogyakarta juga pernah ke situ. Cuma kami tidak tahu mereka kepentingannya apa,"katanya.

Slamet enggan menyebut Mbah Fanani sakti. Namun, ia tak menampik banyak keanehan yang dijumpai warga tentang sosok Mbah Fanani.

Ketahanan fisik si Mbah yang kebal terhadap cuaca ekstrem di Dieng menjadi satu di antara keanehan yang dimiliki Mbah Fanani.

Di saat masyarakat asli Dieng berjaket tebal, lengkap dengan sarung tangan dan penutup kepala, saat puncak musim dingin datang, sekitar bulan Juli, mbah Fanani tetap bertelanjang dada berbalut sarung.

"Dia bisa tahan cuaca dingin Dieng itu sudah aneh,"katanya

Keanehan lainnya, Slamet mengungkapkan, tempat semedi Mbah Fanani di tempat sebelumnya yang telah ia tinggalkan, ambruk dengan sendirinya, selang sehari setelah kepergian Mbah Fanani dari tempat itu.

Perpindahan Mbah Fanani dari tempat semedi sebelumnya ke pertapaan baru dengan merangkak juga membuatnya takjub.

Ia juga pernah mengantarkan seorang pejabat Kabupaten Banjarnegara ke tempat itu.

Anehnya, satu di antara orang yang mendampingi pejabat itu tiba-tiba gemetaran seperti kesurupan saat menemui Mbah Fanani.

"Banyak cerita pengalaman aneh berkaitan dengan Mbah Fanani," katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini