TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Suherwan (30), korban pembunuhan Andi Matalata alias Andi Lala, ternyata sudah beroperilaku aneh sebelum dibunuh.
Dari informasi yang dihimpun dari berbagai media lokal, saat berada di rumah dan usai pulang kerja, Suherwan memeluk erat sang ibunda.
Padahal, ini tidak bisasa dilakukan Suherwan, memeluk Marsi ibunya begitu erat. Ternyata itu pelukan terakhir korban merupakan perpisahaan korban dengan kedua orang tuanya tersebut.
Usai memeluk ibunya malam harinya , kemudian korban pergi dengan naik kereta Honda Vario warna merah miliknya BK 4749 XAI akan tetapi hingga pagi korban tak kunjung pulang ke rumahnya. Ternyata ia pergi ke rumah Reni Safitri (istri Andi Lala) dan dihabisi di rumah tersebut.
Merasa tak memiliki firasat apapun soal anaknya itu , kemudian kedua orangtua korban seperti biasanya berada di rumah sebelum berangkat kerja.
Namun alangkah terkejutnya mereka, tiba-tiba warga memberitahukan bahwa anaknya tersebut sudah menjadi mayat dan di bunuh serta mayatnya di buang di aliran irigasi sawah.
Mendengar ucapan warga, kemudian Suparno bergegas ke lokasi yang dimaksud dan menemukan mayat anaknya tersebut sudah dalam kondisi meninggal.
Sebelumnya diberitakan, Andi Lala memukul menggunakan alu untuk menumbuk hingga meninggal dunia. Proses pembunuhan tahap pertama dibantu oleh Irfan, rekan Andi Lala.
Setelah membunuh, Andi Lala membuang jenazah Suherwan dan sepeda motor di sungai yang berada di Lubukpakam. Sehingga, seolah-olah Suherwan masuk ke dalam sungai naik sepeda motor.
"Mereka membuang jenazah Suherwan bersama sepeda motor sekitar pukul 03.00 WIB. Jadi mereka menunggu suasana kampung sepi baru membuang mayat. Reni juga membantu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Nurfallah
Adapun motif pembunuhan berencana tahap pertama dilakukan karena dendam. Suherwan, warga Desa Sumberjo Lubukpakam merupakan sahabat Andi Lala. Tapi, Suherwan berulangkali berhubungan badan dengan Reni Safitri, istri Andi Lala.
"Suherwan dan Reni sudah tujuh kali berhubungan badan. Jadi Andi Lala merencanakan pembunuhan setelah Reni mengakui sering berhubungan suami-istri dengan Suherman," katanya.
Pada 13 Juli 2015, jenazah Suherwan mengapung di saluran irigasi ditemukan warga Pagar Jati.
Warga pun heboh heboh. Pasalnya mayat Suherwan (30) yang merupakan kuli bangunan warga Blok VI Desa Sumber Rejo Kecamatan Pagar Merbau di temukan tewas dengan kondisi luka dan biji matanya bekas di pukuli hingga nyaris keluar.
Penemuan mayat Suherwan itu awalnya diketahui oleh pedagang keliling yang melintas di lokasi kejadian dan kemudian memberitahukan kepada warga sekitarnya.
Korban yang diketahui baru saja tunangan dengan Sri warga Beringin yang merupakan istri ke tiga korban.