TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Polda Jawa Tengah sebelumnya mengonfirmasi bahwa tiga pendaki yang tewas karena tersambar petir saat mendaki di Gunung Prau, di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, adalah Deden Hidayat (30), warga Kota Depok; Aditya Agung D (29) dan Adi Setiawan (30), warga Pondok Bambu.
Ketiga pendaki yang tewas merupakan bagian dari rombongan 11 pendaki asal Jakarta yang dievakuasi, Minggu (23/4/2017) malam, setelah tersambar petir.
Tim gabungan dari Polsek Kejajar, anggota tim SAR dan masyarakat setempat mengevakuasi para korban dari puncak. Korban yang selamat dibawa ke RSUD Wonosobo.
Para pendaki asal Jakarta itu sebelumnya tersambar petir saat berada di dekat tower. Akibat sambaran petir, tiga pendaki tewas, dua luka-luka dan enam selamat. Mayoritas pendaki mengalami luka bakar atas kejadian ini.
Perwakilan Humas Kantor Basarnas Jateng Zulhawari Agustianto, mengatakan, tim evakuasi segera turun ke lokasi setelah kejadian tersebut dilaporkan ke pihak Polsek Kejajar. Laporan atas kejadian itu pada Minggu sore sekitar pukul 17.30 WIB.
"Kami berhasil melakukan evakuasi terhadap para korban," kata Zulhawari, Senin (24/4/2017).
Dua pendaki yang luka-luka setelah dievakuasi langsung dibawa ke Rumah Sakit Daerah Wonosobo. Dua orang yang mengalami luka yaitu Danang, (28) warga Cipinang Jakarta Timur, dan Syaiful Ulum (34) warga Kelurahan Klendep Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur.
Korban Syaiful mengalami luka ringan. Sementara Danang mengalami luka yang cukup serius.
"Korban Danang mengalami luka bakar di bagian punggung dan leher," tambah Zulhawari.
Sementara itu, enam korban lain yang selamat juga sebagian besar mendapat luka bakar. Mereka antara lain Fadilah (29), warga Kemang Utara yang mengalami luka ringan; Abdul Muhiz (27), warga Koja yang mengalami luka bakar pada paha kaki kanan; Novi Ferdiansah, warga Duren Sawit yang mengalami luka di kaki kiri; Arif Hidayat (23), warga Pancoran Barat yang mengalami luka bakar pada kedua kaki; Muhammad Ikbal (29), warga Sunter yang mengalami luka ringan; dan Ifan Dimas Pambudi (21), warga Karangjati yang mengalami shock. (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)