TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Reni Safitri (38 tahun), istri Andi Matalatta alias Andi Lala (34), terduga pelaku pembunuhan berencana terhadap Riyanto sekeluarga, merasa sedih memikirkan nasib malang Kinara, bayi empat tahun, yang kini hidup yatim-piatu.
Ia pun menangisi bocah yang menjadi korban kebengisan suaminya.
Sementara Andi Lala menyesal membunuh lima orang sekaligus.
"Sedih. Saya bersyukur Kinara masih hidup. Sikecil itu kan nggak tahu apa-apa. Usia lima tahun, pas masih pada lucu-lucunya dia itu. Kasian sekali sama dia. Lekas sembuh yah Kinara. Jadi orang yang pintar, anak yang soleh dan berbakti," ujar Reni dengan suara terisak.
Reni tertunduk sebentar, ketika disinggung mengenai Kinara, bocah usia empat tahun, yang kedua orangtuanya berserta dua saudara kandung dan neneknya meninggal, dibantai Andi Lala, pada Minggu (9/4/2017) lalu.
Ia kemudian menutup wajahnya dan sesekali mengusap matanya. Reni berbicara terbata-bata dan menangis sesenggukan.
Pekan lalu, Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com, berkesempatan wawancara pasangan suami istri, Andi Lala dan Reni.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Nurfallah dan Kasubdit III Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Faisal F Napitupulu mengizinkan wawancara dilakukan di sela pemeriksaan kedua tersangka kasus pembunuhan berencana tersebut.
Peristiwa pembunuhan sadistis menewaskan satu keluarga, terjadi lebih dua minggu berlalu.
Andi Lala membantai lima orang dalam satu keluarga, yakni pasangan suami istri Riyanto (40) - Sri Aryani (35); dua anak mereka, Syifa Fadilla Inaya (13) dan Gilang Dwi Laksono (8), serta Sumarni (60), ibu Sri atau mertua Riyanto.
Isri Andi masih kerabat dengan Sri.
Tempat kejadian di rumah Riyanto, di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.
Reni sebenarnya tidak terkait kasus yang menimpa Kinara dan keluarga.
Ia masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Sri Aryani (35), ibunda Kinara.