News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Sadis di Medan

Istri Andi Lala Si Pembantai Satu Keluarga Curhat Ingin Merawat Anak Korban

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Nurhajizah Marpaung, menjenguk Kinara di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Selasa (11/4/2017). Kinara balita empat tahun yang selamat dari pembunuhan. TRIBUN MEDAN/NANDA F BATUBARA

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Reni Safitri (38 tahun), istri Andi Matalatta alias Andi Lala (34), terduga pelaku pembunuhan berencana terhadap Riyanto sekeluarga, merasa sedih memikirkan nasib malang Kinara, bayi empat tahun, yang kini hidup yatim-piatu.

Ia pun menangisi bocah yang menjadi korban kebengisan suaminya.

Sementara Andi Lala menyesal membunuh lima orang sekaligus.

"Sedih. Saya bersyukur Kinara masih hidup. Sikecil itu kan nggak tahu apa-apa. Usia lima tahun, pas masih pada lucu-lucunya dia itu. Kasian sekali sama dia. Lekas sembuh yah Kinara. Jadi orang yang pintar, anak yang soleh dan berbakti," ujar Reni dengan suara terisak.

Seorang wanita yang merupakan istri Andi Lala tiba di gedung Ditreskrimum Polda Sumut berjalan sambil menutup wajahnya bersama dua orang petugas, Selasa (11/4/2017). (TRIBUN MEDAN / MUSTAQIM INDRA JAYA) (. (TRIBUN MEDAN / MUSTAQIM INDRA JAYA))

Reni tertunduk sebentar, ketika disinggung mengenai Kinara, bocah usia empat tahun, yang kedua orangtuanya berserta dua saudara kandung dan neneknya meninggal, dibantai Andi Lala, pada Minggu (9/4/2017) lalu.

Ia kemudian menutup wajahnya dan sesekali mengusap matanya. Reni berbicara terbata-bata dan menangis sesenggukan.

Pekan lalu, Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com, berkesempatan wawancara pasangan suami istri, Andi Lala dan Reni.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Nurfallah dan Kasubdit III Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Faisal F Napitupulu mengizinkan wawancara dilakukan di sela pemeriksaan kedua tersangka kasus pembunuhan berencana tersebut.

Andi Lala (Tribun Medan)

Peristiwa pembunuhan sadistis menewaskan satu keluarga, terjadi lebih dua minggu berlalu.

Andi Lala membantai lima orang dalam satu keluarga, yakni pasangan suami istri Riyanto (40) - Sri Aryani (35); dua anak mereka, Syifa Fadilla Inaya (13) dan Gilang Dwi Laksono (8), serta Sumarni (60), ibu Sri atau mertua Riyanto.

Isri Andi masih kerabat dengan Sri.

Tempat kejadian di rumah Riyanto, di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.

Reni sebenarnya tidak terkait kasus yang menimpa Kinara dan keluarga.

Ia masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Sri Aryani (35), ibunda Kinara.

Namun Reni turut dijerat penyidik Polda Sumut atas peristiwa pembunuhan terhadap Suherman yang dilakukan Andi Lala, Juli 2015.

Polisi menduga Reni terlibat atas kasus pembunuhan Suherman, laki-laki selingkuhannya, yang adalah kawan lama Andi Lala.

Reni sendiri telah mengakui hubungan gelap tersebut, dan telah melakukan hubungan badan sebanyak tujuh kali.

Terkait kasus yang menjeratnya, Reni tidak berkomentar banyak.

Ia hanya menjawab singkat pertanyaan Tribun Medan/Tribun-Medan.com, "iya" dan "tidak".

Namun dia sempat bercerita, sering kali terpikir akan Suherman, yang dibunuh suaminya dua tahun silam.

Dia menepis pikirannya dengan mendoakan Suherman.

"Saya salat, saya doakan dia," ujar Reni.

Ingin Merawat Kinara

Reni mengaku selama ini tidaklah begitu akrab dengan Kinara.

Namun saat Kinara berusia tiga bulan, dia pernah menggendong anak itu.

Pun tidak akrab karena sikap pemalu Kinara, Reni menyampaikan dia sayang kepada Kinara.

"Jarang-jarang kami ketemu. Palingan ketemu kalau ada pesta lah di kampung, di Lubukpakam. Karena Kinara-nya pemalu, asal ketemu dia hanya mau sama orang yang sering ketemu dengannya. Namun kalau sama kak Sri, saya akrab," katanya.

Meskipun demikian, Reni mengatakan ingin ketemu Kinara dan menyampaikan permohonan maafnya karena perbuatan suaminya.

Ia ingin menyampaikan bahwa dirinya tidak tahu menahu atas peristiwa yang menimpa keluarga Kinara.

"Kinara, ibu tidak tahu, ibu tidak tahu apa-apa tentang keluarga Kinara. Saya sayang sama Kinara, cepat sembuh yah kinara," ujar Reni.

Reni kepingin sekali menjadikan Kinara anaknya, apalagi dia saat ini memiliki anak laki-laki saja.

"Saya pengen merawat Kinara mau menjadikan dia anakku, apalagi saya belum punya anak perempuan. Saya akan anggap nanti dia anak sendiri jika diberikan kesempatan mengasuh Kinara," ujarnya.

Kata Reni sejak mengetahui kejadian yang menimpa Riyanto dan keluarganya, dia selalu memanjatkan doa untuk pra korban.

Ia beberapa kali ikut pengajian sebelum mendekam dipenjara.

Bahkan, setelah dipenjara pun, dia tetap berdoa untuk lima korban meninggal.

"Saya perbanyak salat untuk mendoakan mereka. Sebelum disini saya sempat ikut pengajian untuk keluarga Riyanto," bebernya.

Ia mengatakan sangat kecewa kepada suaminya, Andi Lala yang telah membunuh Riyanto sekeluarga, apalagi yang dibunuh tersebut adalah keluarganya.

Namun Reni tetap berharap suaminya bisa berubah dan menjadi lebih baik lagi ke depannya.

"Kesal sama dia memang. Bagaimana yah, kami sudah 12 tahun bersama. Susah senang selama ini sudah kami jalani. Tapi tetap sayang sama suamiku. Semogalah dia bisa berubah nanti, bisa jadi imam yang baik buat keluarga," ujarnya. (Tribun Medan/ryd/cr8)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini