TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya sudah melakukan tes psikologi terhadap tujuh tersangka pesta gay yang digerebek di Hotel Oval Jl Diponegoro Surabaya.
Hasilnya, para tersangka party gay itu mengalami kelainan orientasi seksual sejak remaja.
Kepastian tersebut diungkapkan AKBP Shinto Silitonga. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ini menuturkan, para tersangka party gay mengalami kelainan orientasi seksual.
"Kelainannya audah dimulai sejak remaja, ada juga yang sejak kuliah," sebut Shinto, Senin (8/5/2017).
Menurut Shinto, para peserta party gay ini menyembunyikan kelainan orientasi seksualnya dari keluarga.
Bahkan, salah satu tersangka tidak mengakui memiliki kelainan orientasi seksual.
Selain itu, lanjut Shinto, ada peserta party gay terjerat lebih jauh masuk kaum homo lantaran merasa tertipu kakak kelasnya saat masa kuliah dan di tinggalkan begitu saja setelah melakukan persetubuhan sejenis pertama kali.
"Ada salah satu tersangka memiliki kecenderungan bergabung dalam komunitas gay karena pengaruh materi," terang Shinto.
Mantan Kasat Reskrim Polres Tangerang ini menambahkan, hasil tes tidak ditemukan adanya indikasi pathologis yang mengarah pada gangguan kejiwaan.
Kemudian, tingkat kecerdasan tergolong pada taraf rata-rata.
"Hasil lainnya, beberapa tersangka merasa bersalah dan menyesal telah membuat malu dan mengecewakan orang tua dan keluarga karen perkara ini," cetus Shinto.
Seperti diketahui, sebanyak 14 orang pria digerebek mengelar party gay di Hotel Oval Surabaya, Mingu (30/4/2017) dini hari. Dari 14 orang, tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka dan sisanya sebagai saksi.
Penyidik juga sudah melakukan tes kesehatan ke-14 peserta party gay. Lima dari 14 orang dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS. fat