Laporan Wartawan Surya, Aflahul Abidin
TRIBUNNEWS.COM, TUBANRikwanto pernah mengucap terkait peran sang suami dalam insiden tembakan yang mengenai rumah anggota DPR RI Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
Menurut Dahlia, sang suami hanya memberi izin latihan tembak kepada anggotanya dalam masalah tersebut.
Kebetulan Teguh menjabat skomandan logistik di satuan tersebut. Sementara anggota yang melakukan tembakan, yakni anggota Teguh yang juga driver komandan kompi.
Baca: Polisi yang Suka Ngebanyol itu Tembak Kepala Sendiri, Keluarga Merasa Kehilangan
Dia tak menyebut detail ihwal kompi yang dimaksud. Identitas penembak ini sebelumnya juga tak disampaikan oleh Rikwanto atas keterangannya kepada pers.
“Orang yang mau nembak harus izin ke dia (Teguh). Yang menembak adalah driver komandan, jadi punya senjata api. Karena menghormati senior, anggota minta izin (ke Teguh). Dia sendiri yang menembak. Suami saya lagi piket,” ujar Dahlia.
Ia merasa pernyataan Rikwanto seperti yang dikutip oleh media menyudutkan sang suami. Untuk itu, dia berencana membahas hal ini di tingkat instansi dan kesatuan terkait.
Sebelum itu, dia juga akan mempelajari isi dari keterangan-keterangan yang disampaikan Rikwanto secara utuh.
“Saya masih berduka. Nanti saya baca materi. Setelah tiga hari, empat hari, saya buka (berita) dan saya baca. Minta tolong untuk diklarifikasi,” Dahlia menambahkan.
Menurut cerita yang diterima Dahlia dari suami sebelum meninggal, permintaan izin menembak disampaikan untuk latihan pribadi. Masalah itu sudah diselesaikan dan didiskusikan bersama.
Menurut pihak atasan, masalah tersebut adalah kecelakaan. “Posisi waktu itu lagi gerimis dan angin,” tambah dia.
Ia khawatir pernyataan yang dianggap menyudutkan sang suami itu akan berdampak pada kejiwaan anaknya.
Apalagi, sulung dari dua bersaudara itu saat ini baru saja lulus dari sekolah menengah atas. "Yang kecil mungkin belum tahu,” tandas dia.