TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Rumah Duka Bripka Teguh Dwiyanto sudah ramai didatangi para tetangga dan anggota kepolisian, Selasa (16/5/2016) pagi.
Warga bertakziah di rumah yang berada di Dusun Jarurejo, Desa Jarurejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban itu.
Jenazah pria yang diduga bunuh diri dengan cara menembakkan kepalanya sendiri itu rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat pagi ini.
"Tadi malam sampai sini sekitar jam 12 malam," kata Ruslan, ayah almarhum Teguh.
Menurutnya, Teguh tak pernah bercerita tentang apapun kepada keluarga soal masalah-masalah yang dihadapi.
Komunikasi dengan Teguh pun terakhir sehari sebelum peristiwa tersebut terjadi.
"Dia telepon sama mbaknya. Tapi saya tidak tahu apa yang diomongkan," ungkapnya.
Asrama Brimob di kawasan Kedaung, Pamulang, Tangeran Selatan, Senin (15/5/2017), mendadak gempar.
Bripka Teguh Dwiyatno (45), anggota Detasemen A Satuan III Pelopor Bagian Logistik persenjataan, ditemukan tewas bunuh diri di garasi mobil, sekira pukul 07.00 WIB.
Ia tewas akibat peluru revolver yang menghantam kepala bagian kanan tembus hingga pelipis kiri.
Jenazahnya tergeletak di depan garasi mobil asrama Brimob tersebut, ditemukan seorang anggota Brimob berinisial N yang saat itu berkeliling kompleks asrama menggunakan sepeda.
Beberapa hari sebelum bunuh diri, Bripka Teguh Dwiyatno menjalani pemeriksaan terkait kasus penembakan rumah pribadi Jazuli Juwaini, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, di Jalan Mustawarah No 10 Kelurahan Sawah, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.
Peluru nyasar yang mengenai kaca jendela lantai II rumah Jazuli itu terjadi pada Rabu (3/5/2017) lalu.
"Berkaitan tembakan yang mengenai rumah anggota DPR, yang bersangkutan ini diperiksa secara intens. Diduga karena peristiwa tersebut dan pemeriksaan terhadap dirinya, korban menjadi stres dan melakukan bunuh diri," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Senin.