Apalagi dalam berita disebutkan Bambang merupakan sopir truk asal Surabaya.
Bambang memang sempat mengirim pesan pendek kepada istrinya pada pukul 17.03, Jumat. "Say kpl e terbakar," begitu isi pesan itu.
Laik Layar
Martha yang bingung membalas pesan tersebut dan meminta kabar terbaru. Jawaban baru diterima pukul 17.27.
"Iya," begitu jawaban pendek dari sang suami menanggapi permintaan Martha agar Bambang segera menyelamatkan diri.
"Dia juga sempat bilang sudah pakai pelampung namun belum dapat pertolongan. Setelah itu, lost contact (kehilangan kontak). Tidak tahu HP-nya tercebur di air atau bagaimana," terang Martha.
Sang suami sempat menelepon kembali sekitar pukul 22.00.
Pada Sabtu sekitar pukul 05.00, sang suami menelepon lagi menggunakan nomor berbeda. Martha bilang, Bambang menelepon menggunakan ponsel seorang anak buah kapal (ABK).
Saat itu, Bambang menyampaikan bahwa dia sudah tertolong dengan kapal lain.
"Saya kaget ada nama korban Bambang di televisi," kata Martha.
Ia menjelaskan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI/Iderntifikasi Korban Bencana) Polda Jatim ihwal ciri-ciri sang suami, yaitu tinggi badan sekira 170 cm, berat sekitar 60 kg, dan saat meninggalkan rumah memakai kaus hitam.
Kondisi KM Mutiara Sentosa 1 disebutkan laik layar dan telah menjalani uji petik.
Dalam uji petik dilakukan pengecekan keseluruhan kapal untuk memastikan apakah laik laut (layak berlayar).
"Kondisi kapal bagus. Sebelum berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Balikpapan telah menjalani uji petik," tutur Kabid Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Edi Sumarsono, di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak, Sabtu.
Menurutnya, kapal terbakar karena api berasal dari truk yang menempati car deck. Lantas api cepat merembet dan membakar kendaraan dan barang lain di car deck. Tak pelak api merembet ke bagian lain kapal.
"Sebenarnya ada ketentuan kendaraan yang ada di kapal tidak boleh menyalakan mesin, aki dilepas, dan bahan bakar dikurangi. Ini yang akan diselidiki," terang Edi. (surya/fla/mif)