TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kepanikan langsung terjadi ketika api mulai melalap Kapal Motor (KM) Mutiara Sentosa 1, ketika berlayar di Laut Jawa dekat Kepulauan Masalembo, sekira pukul 16.00 WIB, Jumat (20/5/2017).
Data sementara, sebanyak lima penumpang kapal jurusan Surabaya-Balikpapan (Kalimantan Timur) tersebut tak dapat diselamatkan.
Begitu pula sejumlah kendaraan bermotor, sebagian besar truk, hangus terbakar.
Api diduga berasal dari ledakan elpiji yang dimuat sebuah truk di kapal tersebut.
Para penumpang dikabarkan berebut pelampung untuk menyelamatkan diri. Beberapa di antara penumpang bahkan nekat menceburkan dirinya ke laut.
Kondisi di kapal yang tengah terbakar diceritakan Bambang Purna Irawan, seorang sopir truk asal Surabaya yang berada di KM Mutiara Sentosa 1, kepada sang istri Martha Sofia (30).
Di kapal tersebut Bambang mengangkut bawang dan alat tulis untuk dikirim ke Balikpapan dalam truk besar. Bambang bekerja untuk CV Dwibahari.
Lewat komunikasi pesanan pendek, Martha meminta Bambang menyelamatkan diri tanpa mempedulikan truknya. Nyawa sang suami, bagi Martha, amat berharga.
Baca: Identitas Lima Korban Tewas Terbakarnya KM Mutiara Sentosa
Saat sebagian penumpang sudah mendapat pelampung, bantuan tak langsung datang.
"Ada yang lompat karena panik. Suami saya sempat mengabari sudah mendapat pelampung tapi belum dapat bantuan pukul 22.00 WIB," kata Martha Sofia ketika ditemui di Posko Musibah KM Mutiara 1, Surabaya, Sabtu.
Setelah itu, Bambang sempat mendapat bantuan pada esok harinya. Martha mengatakan Bambang bercerita sudah berada di kapal lain.
Martha Shofia medatangi posko setelah ada pemberitaan di televisi yang menyebut seorang bernama Bambang menjadi korban meninggal.
Ia terkejut karena pada Sabtu sekira pukul 05.00 Bambang meneleponnya dan bilang sudah naik kapal lain.