News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

News Analysis dari Psikolog Klinis: Gay dan Lesbian Bukan Gangguan Jiwa

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampilan halaman depan Tribun Kaltim Edisi Senin (29/5/2017).

Artikel ini merupakan News Analysis dari berita-berita sebelumnya:

Baca: Komunitas Gay Pernah Adakan Gathering di Balikpapan: Sejak SMP Sadar Suka Sesama Jenis

Baca: Blak-blakan Seorang Pria Gay: Sex Party Bayar Rp 5 Juta

Baca: Polresta Samarinda Pantau Aktivitas LGBT: Antisipasi Agar Tidak Terjadi Seperti di Jakarta

News Analysis dari Ayunda Ramadhani
Psikolog Klinis, Klinik Famro Samarinda

GAY adalah sebutan pria yang memiliki ketertarikan emosi dan hubungan seksual terhadap pria lain.

Kondisi seperti ini kerap disebut homosekseual atau memiliki ketertarikan fisik dan emosional dengan individu berjenis kelamin sama.

Orientasi seksual tidak bisa diubah. Orientasi seksual itu pilihan.

Ada orang yang memutuskan berhubungan dengan sesama jenis. Itu normal, selama mereka nyaman dengan orientasi mereka.

Pilihan menentukan orientasi seksual ada di tangan orang itu sendiri.

Seorang pria tidak bisa tiba-tiba mengenali dirinya sebagai gay. Perlu proses dan waktu untuk menyadari dirinya seorang gay.

Beberapa faktor yang mendorong pria menjadi gay, antara lain sakit hati ditinggal perempuan, pelecehan seksual waktu kecil/pubertas, proses belajar dari lingkungan sekitar hingga trauma karena membenci sosok orangtua sebagai panutan keluarga.

Hal ini mendorongnya lebih menyukai perilaku perempuan dan lainnya.

Proses seorang menjatuhkan pilihan orientasi seksualnya menjadi gay selama pria tersebut merasa nyaman sebenarnya bukanlah sebuah masalah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini