Laporan Wartawan Surya, Samsul Hadi
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Gerakan Pemuda Ansor dan Banteng Muda Indonesia mendeklarasikan gerakan antipersekusi yang marak terjadi belakangan ini.
"Kami BMI dan GP Ansor menyatakan sikap menolak aksi teror dan persekusi di Indonesia," kata Sekjen BMI, Antoni Wijaya, usai deklarasi di Kota Blitar, Senin (5/6/2017).
BMI dan GP Ansor mengajak masyarakat bersuara terhadap segala tindakan persekusi dan intimidasi. GP Ansor dan BMI juga mendorong semua pihak mengedepankan penegakan hukum.
GP Ansor dan BMI juga membentuk tim pendampingan hukum dan Banser Reaksi Cepat untuk membantu korban persekusi khususnya di Jatim.
"Kami juga mendorong tim cybercrime Polri untuk mencegah aksi persekusi dengan memblokir akun-akun sosial media yang mengumbar kebencian," imbuh Antoni.
Sekretaris PW GP Ansor Jatim, Ahmad Tamim, telah menginstruksikan cabang dan ranting agar sigap menghadapi aksi persekusi. Ia mewanti-wanti agar anggota Ansor tidak main hakim sendiri.
"Aksi persekusi memang sering dilakukan ormas yang massanya banyak. Untuk itu, kami mengimbau agar Ansor tidak melakukan itu," ungkap Tamim.