Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mengharukan mendengar kisah Aiptu Alamsyah. Tangan kiri anggota Unit Rekaman Identifikasi (rekiden) SIM Polrestabes Bandung ini kurang normal.
Keterbatasan fisik tak mengurangi semangat Aiptu Alamsyah dalam menjalankan tugasnya sebagai polisi.
Ayah dua putra itu terus beraktivitas dalam keterbatasannya.
Kelainan pada tangan kiri Alamsyah bukan bawaan sejak lahir.
Kelainan itu adalah dampak musibah yang menimpanya 19 tahun lalu saat menjalankan tugas.
Sisa luka dekat sekitar lehernya juga masih tampak jelas.
Semua itu ia dapatkan ketika mengejar sebuah mobil yang berisi perempuan minta tolong.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 3 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban, Lihat Sekitar
"Waktu itu, saya masih menjadi Buser. Ada perempuan minta bantuan karena disekap di dalam mobil," ujarnya di loket layanan SIM Polrestabes Bandung, Senin (12/6/2017).
Alamsyah berusaha mengejar mobil itu menggunakan sepeda motor berkecepatan tinggi.
Motornya justru dipepet mobil yang dikejarnya.
Ia berusaha mengerem tunggangannya tapi motor masih melaju dan menabrak mobil itu.
"Saya langsung terjatuh dan kepala saya masuk ke kaca mobil," kata Alamsyah.
Akibatnya, ia mengaku sempat koma selama dua minggu di rumah sakit.