TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Meski berperilaku sadis, menggorok leher ibunya lalu memutilasi, Nasruddin dikenal sebagai sosok yang suka bercanda gurau dan doyan bergaul di tengah masyarakat.
Kepala Desa Titi Ilham mengaku selama ini ia sering duduk di warung kopi dengan tersangka karena rumah Ilham hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah Nasruddin.
Cuma, belakangan ini tersangka sering melamun, tatapan matanya kosong, dan cepat marah.
“Tapi amarahnya masih bisa dia kendalikan. Makanya saya sedikit pun tidak menyangka kalau Nasruddin bisa setega itu terhadap ibu yang sudah mengandung, melahirkan, dan bersusah payah membesarkannya,” kata Ilham.
Sebagai sahabat sekaligus tetangga Nasruddin, Ilham sering mendengar “curhat” Nasruddin seputar rumah tangganya.
Baca: Begini Sadisnya Nasruddin Memutilasi Ibu Kandungnya Sendiri
Ia juga pernah mengungkapkan keinginannya agar istrinya yang sudah menceraikannya mau rujuk dan kembali kepadanya.
Tapi wanita yang berasal dari Liang Pangi, Kecamatan Lawe Alas, Agara, itu tidak bersedia rujuk.
Menurut Ilham, tersangka juga pernah minta kepada saudaranya untuk dinikahkan dengan wanita lain.
Tapi karena pihak keluarga khawatir setelah dinikahkan ia bakal ditinggal lagi oleh istrinya--seperti sudah dua kali dialami Nasruddin--sehingga keinginannya itu tak disahuti keluarga.
Baca: Dua Kemampuan Ini Dimiliki Pemutilasi Ibu Kandung, Nomer Satu Bikin Geleng-Geleng Kepala
Selain itu, kata Ilham, tersangka juga mengidap penyakit epilepsi (ayan).
Soal penyakitnya itu pun sering dikeluhkan tersangka kepada Ilham selaku sahabat sekaligus kepala desa.
Di akhir perbincangannya dengan Serambi, Ilham mengaku tak habis pikir mengapa Nasruddin yang dikenalnya suka bersenda gurau dan tergolong gaul dalam masyarakat, tiba-tiba tega menghabisi ibu kandungnya secara sadis.
Ilham juga menambahkan, setelah Nasruddin dirawat di Medan dan setelah ini akan menjalani proses hukum, anak lelakinya yang berumur 15 tahun kini harus tinggal bersama abang tersangka bernama Arifin yang juga merupakan buruh tani. (as)