Laporan Wartawan Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X kewalahan dengan kenakalan anak-anak di Yogyakarta.
Nasihat orangtua dianggap sudah tidak mempan sementara pemberian hukuman berat menjadi langkah yang mau tak mau harus diambil.
Demikian diungkapkan Sultan saat Silaturahmi dan Syawalan 1438 Hijriiah di Pendopo Parasamya Kabupaten Bantul pada Senin (10/7/2017).
Di depan pejabat dan hadirin lainnya Sultan mengungkapkan keprihatinannya atas kenakalan remaja terlebih anak anak tersebut duduk di sekolah menengah.
"Kami di Jogja ini agak kewalahan juga menghadapi kenakalan anak-anak khususnya anak-anak yang berpendidikan SMP. Banyak anak-anak kita yang banyak melakukan kekerasan. Bukan anak SMA tapi anak SMP, kita ikut prihatin," ujar Sultan.
Penegakan hukum adalah jalan yang diambil Pemerintah Daerah dan juga pihak kepolisian terhadap para remaja nakal itu.
"Tidak ada pilihan bagi kami Pemerintah Daerah bersama Kepolisian, akhirnya kami memberanikan diri untuk bertindak untuk melakukan penegakan hukum, karena dengan peringatan-peringatan yang dihadirkan orang tua, dari si anak ternyata tidak berkurang, sehingga kami mengambil tindakan hukum," Sultan menjelaskan.
Menurut dia tindakan tegas dengan penegakan hukum bisa menjadikan suasana yang kondusif. Sultan berharap orangtua tidak melepas begitu saja anak-anaknya di luar rumah.
Orangtua diharapkan selalu memantau dan mengevaluasi pergaulan anak anak mereka.
"Kami tidak ingin ya anak anak kita dari pendidikan menengah pertama ini sudah melakukan tindakan kekerasan kekerasan melanggar hukum yang akan bisa membawa konsekuensi tumbuhnya premanisme anak anak kita," ujar Sultan.
Sultan dalam kesempatan yang sama juga mengingatkan terkait bahaya narkoba dan juga radikalisasi.