Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dua hari terakhir SMAN 9 Bandung disorot menyusul ada anggota DPRD Kota Bandung berusaha 'menitipkan' anak ke sekolah tersebut.
Ditemui Tribun Jabar, Rabu (12/7/2017), Kepala Sekolah SMAN 9 Bandung Agus Setia Mulyadi membenarkan isu tersebut tapi permintaan anggota DPRD Kota Bandung ditolak mentah-mentah.
"Tanggal 10 (Juli) kan pengumuman hasil PPDB, nah terus ada telepon dari anggota DPRD Kota Bandung yang meminta saya menerima siswa yang dari jalur tidak mampu. Saya bilang, 'mohon maaf, jalur RMP (Rawan Melanjutkan Pendidikan) sudah selesai,'" cerita Agus.
Anggota DPRD tersebut ngotot dan memaksa Agus untuk memasukkan anak tersebut sebagai siswa SMAN 9 Bandung.
Setelah menjelaskan kepada anggota DPRD Kota Bandung bahwa PPDB Non-Akademik sudah ditutup, Agus pun mengakhiri pembicaraan.
Berselang dua jam, orangtua bakal calon siswa yang 'dititipkan' anggota DPRD Kota Bandung tersebut datang ke sekolah dan minta anaknya dimasukkan ke SMAN 9 Bandung.
Bakal calon siswa tersebut ternyata satu di antara yang tidak diterima di SMAN 9 melalui jalur akademik lalu mencoba meminta bantuan anggota DPRD Kota Bandung.
"Ketika ditanya mana bukti pendaftarannya, dia bilang sudah diserahkan anggota dewan," sambung Agus.
Kemudian, orang tua bakal calon siswa itu hanya pulang dengan membawa berkas formulir pendaftaran SMAN 9 yang diberikan Agus Setia Mulyadi.
Agus berpikir kasus ini sudah selesai. Pukul 22.30 WIB orangtua yang berusaha memasukkan anaknya melalui jalur RMP itu membagi keluhannya di media sosial.
"Sayangnya, dia menulis di media sosial yang mengatakan SMAN 9 Bandung tidak menerima siswa RMP. Padahal, tidak seperti itu," terang Agus..
Ia mengklarifikasi, tidak benar SMAN 9 Bandung tidak menerima siswa RMP. Menurut dia SMAN 9 telah menerima siswa RMP melalui jalur PPDB Non-Akademik sebanyak 68 orang dari total kuota 355 siswa.
Anggota DPRD Kota Bandung itu, lanjutnya, adalah pemain lama yang berusaha 'menitipkan' bakal calon siswa masuk di sekolah tertentu.